Masjid Nabawi, Salah Satu Tujuan Utama Umat Islam
Siapa yang tidak mengenal Masjid Nabawi di Kota Madinah? Masjid ini merupakan salah satu tujuan utama umat Islam ketika menjalankan ibadah haji dan umrah, selain Masjidil Haram di Makkah. Tidak hanya menjadi tempat ibadah, Masjid Nabawi juga menyimpan nilai sejarah yang begitu dalam mengenai perjuangan dakwah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Keindahan arsitekturnya yang megah berpadu dengan nuansa spiritual dan sejarah Islam yang sangat kental, menjadikan masjid ini sebagai tempat yang penuh makna dan selalu dirindukan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Masjid Kedua yang Dibangun oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersama para sahabat, setelah Masjid Quba. Pembangunan masjid ini dimulai saat beliau hijrah dari Kota Makkah ke Madinah. Lokasinya terletak di pusat Kota Madinah dan didirikan di atas tanah wakaf milik As’ad bin Zurarah serta sebagian tanah milik anak yatim bernama Sahal dan Suhail yang dibeli seharga 10 dinar. Di antara area tersebut juga terdapat bekas pemakaman kaum Muslimin yang sudah tidak terawat.
Masjid Terbesar Kedua di Dunia
Pada masa awal pembangunannya, ukuran Masjid Nabawi hanya sekitar 50 meter x 50 meter, dengan tinggi atap mencapai 3,5 meter. Namun, seiring waktu dan berkembangnya jumlah jamaah, masjid ini mengalami beberapa kali perluasan. Perluasan paling signifikan terjadi pada masa pemerintahan Raja Fahd dari Arab Saudi, yang menjadikan luas totalnya hampir mencapai 100.000 meter persegi—sekitar 100 kali lipat dari ukuran awalnya. Kini, Masjid Nabawi menjadi masjid terbesar kedua di dunia setelah Masjidil Haram.
Tempat Pertama yang Dialiri Listrik di Jazirah Arab
Keistimewaan lain dari Masjid Nabawi adalah fakta bahwa masjid ini menjadi bangunan pertama di jazirah Arab yang menggunakan aliran listrik. Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Dinasti Usmaniyah, setelah pemasangan listrik dilakukan di Istana Sultan yang berada di Istanbul.
Kubah Hijau yang Ikonik
Salah satu ciri khas Masjid Nabawi adalah kubah berwarna hijau yang menandai lokasi makam Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Awalnya, masjid ini tidak memiliki kubah. Kubah hijau tersebut pertama kali dibangun pada tahun 1279 oleh seorang Sultan dari Dinasti Mamluk, dan dibuat dari kayu. Di samping kubah besar itu, terdapat pula kubah kecil yang bertuliskan nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan Umar bin Khattab.
Pernah Terbakar Pasca Wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
Setelah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Masjid Nabawi pernah mengalami kebakaran hebat. Insiden tersebut menyebabkan mimbar asli Nabi yang terbuat dari kayu pun hancur dan tidak dapat diselamatkan.
Memiliki Tiga Mihrab
Berbeda dari kebanyakan masjid yang umumnya hanya memiliki satu mihrab, Masjid Nabawi memiliki tiga mihrab yang masing-masing memiliki fungsi dan sejarah berbeda. Mihrab utama yang digunakan saat ini adalah tempat imam memimpin shalat. Mihrab kedua, dikenal sebagai Mihrab Suleymaniye, dibangun pada masa Kekhalifahan Usmaniyah dan digunakan oleh Imam Hanafi. Sedangkan mihrab ketiga adalah tempat di mana dahulu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memimpin shalat, yang kemudian digunakan oleh Imam Maliki. Mihrab ini dibangun setelah turunnya perintah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk memindahkan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah, yaitu pada tahun ke-2 Hijriah.
Dipenuhi Simbol Sejarah dan Misteri
Setiap sudut Masjid Nabawi menyimpan kisah. Mulai dari tiang, jendela, hingga kubahnya, banyak terdapat simbol-simbol yang menyimpan makna historis mendalam. Simbol-simbol tersebut menjadi penanda berbagai peristiwa penting yang pernah terjadi di masjid ini.
Lokasi Makam Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
Di sisi timur Masjid Nabawi, tepat di bawah kubah hijau, terdapat makam Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dahulu, lokasi ini adalah rumah beliau bersama istrinya, Siti Aisyah. Di sebelah makam beliau, dimakamkan pula dua sahabat terdekatnya, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab.
Satu Makam Kosong di Samping Makam Nabi
Di samping makam Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, terdapat satu liang makam yang masih kosong. Hingga kini, belum diketahui secara pasti alasan keberadaan makam kosong tersebut dan siapa yang akan dimakamkan di sana kelak.
Taman Surga di Dalam Masjid
Salah satu tempat paling istimewa di Masjid Nabawi adalah Roudhah, yang juga dikenal sebagai taman surga. Lokasinya berada di antara rumah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan mimbarnya. Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Nabi bersabda:
“Di antara rumahku dan mimbarku adalah taman-taman surga, dan mimbarku berada di atas telagaku.”
Mimbar Bersejarah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
Mimbar Nabi terbuat dari kayu yang berasal dari hutan di bagian utara Kota Madinah. Awalnya mimbar ini hanya memiliki tiga tingkat. Namun, saat Khalifah Mu’awiyah berkunjung ke Makkah untuk berhaji, beliau memerintahkan penambahan beberapa tiang dan meletakkan mimbar asli Nabi di bagian paling atas, sehingga total menjadi sembilan tingkat. Akibat dua kali kebakaran besar pada tahun 654 H dan 886 H, akhirnya dibuatlah mimbar baru yang diletakkan di posisi yang sama seperti mimbar sebelumnya.
Pernah Menjadi Sasaran Serangan Bom
Tragedi memilukan terjadi pada hari Senin, 4 Juli 2016, bertepatan dengan waktu berbuka puasa. Ledakan bom mengguncang area sekitar Masjid Nabawi. Saat itu, sekitar dua juta umat Islam sedang berbuka puasa di kawasan tersebut. Serangan tersebut diduga menargetkan Masjid Nabawi, namun berhasil digagalkan oleh pasukan keamanan. Meski demikian, insiden ini menyebabkan empat petugas keamanan meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka.
Penutup
Demikian beberapa fakta istimewa dan bersejarah seputar Masjid Nabawi. Semoga pengetahuan ini semakin menumbuhkan kecintaan kita terhadap peninggalan sejarah Islam, serta menguatkan iman dan takwa kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin.