Terdapat berbagai bentuk sholawat yang dapat dipanjatkan sebagai ungkapan cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, salah satunya adalah sholawat nariyah. Sholawat ini disusun oleh seorang ulama bernama Syekh Nariyah yang hidup pada masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Dalam buku Rahasia Dahsyat Shalawat Keajaiban Lafadz Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam karya M. Kamaluddin, disebutkan bahwa Syekh Nariyah adalah sosok yang dikenal mendalami ilmu tauhid. Beliau memiliki kekaguman yang begitu mendalam terhadap perjuangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam menyampaikan risalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kekaguman tersebut mencakup peran Rasulullah dalam mengajarkan ajaran Islam, mencontohkan amal ibadah yang benar, serta menunjukkan akhlak yang mulia dan sempurna dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai bentuk ekspresi cinta, penghormatan, dan kekaguman tersebut, Syekh Nariyah menyusun sebuah sholawat yang dikenal dengan nama sholawat nariyah. Sholawat ini bukan hanya menjadi ungkapan doa yang penuh makna, tetapi juga dipercaya memiliki banyak keutamaan. Banyak orang yang meyakini bahwa dengan membaca sholawat nariyah secara rutin, seseorang dapat memperoleh keberkahan hidup, kelapangan rezeki, serta perlindungan dari berbagai kesulitan dan musibah yang mungkin dihadapi. Oleh karena itu, sholawat nariyah menjadi salah satu bentuk doa yang sangat dianjurkan untuk diamalkan.
Sejarah Keistimewaan Sholawat Nariyah
Mengutip dari sumber sebelumnya, sholawat nariyah memiliki kisah yang istimewa yang berkaitan dengan sosok penyusunnya yaitu Syekh Nariyah. Suatu malam, Syekh Nariyah mengamalkan sholawat nariyah sebanyak 4444 kali dengan penuh kekhusyukan. Setelah melakukannya, Allah Subhanahu wa Ta’ala menganugerahkan karamah kepadanya.
Dalam suatu majelis, Syekh Nariyah mendekati Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan memohon agar diizinkan masuk surga pertama kali bersama Nabi. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun mengiyakan permohonannya.
Namun, kisah ini sempat menimbulkan kecemburuan di antara para sahabat lainnya. Salah seorang sahabat meminta doa serupa kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tapi beliau menolak.
Hal ini terjadi karena para sahabat tidak mengetahui amalan khusus yang rutin dilakukan Syekh Nariyah, yaitu mendoakan keselamatan dan kesejahteraan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam setiap malam melalui sholawat.
Mengapa mendoakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam begitu istimewa? Sebab, pada hakikatnya, doa yang dipanjatkan untuk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam akan kembali kepada yang mengamalkannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjamin kedudukan mulia para nabi-Nya, sehingga doa tersebut justru menjadi sumber keberkahan bagi si pengamal.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berperan sebagai wasilah (perantara) yang dapat melancarkan doa umat yang bersholawat kepadanya. Inilah rahasia mengapa sholawat memiliki kekuatan besar. Dengan menjadikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai wasilah, doa menjadi lebih mudah terkabul. Sebab itu, sangat dianjurkan untuk memulai setiap doa dengan bersholawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.