Bagi para jemaah haji yang telah tiba di Makkah, dianjurkan untuk memperbanyak doa. Sebab, ada beberapa tempat di Makkah yang dianggap mustajab untuk berdoa. Berikut ini adalah doa-doa terbaik yang dapat dibaca ketika berada di Makkah.
Dilansir dari buku “Fikih Kontemporer Haji dan Umrah: Perspektif Empat Mazhab” karya Ahmad Kartono, berdoa di Makkah dianggap mustajab atau pasti akan dikabulkan. Hal ini dijelaskan dalam hadis sahih berikut.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ مِنْ مَسْعُودٍ لَمَا دَعَا النَّبِيُّ ﷺ عَلَى قُرَيْشٍ شَقَّ عَلَيْهِمْ وَكَانُوا يَرَوْنَ أَنَّ الدَّعْوَة فِي تِلْكَ البَلْدَة مُسْتَجَابَةٌ.
Artinya: Dari Abdullah bin Mas’ud Radiallahu ‘anhu, “Ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa atas orang-orang Quraisy, mereka melihat bahwa doa di Tanah Haram Makkah mustajab.”
Kumpulan Doa Terbaik di Makkah
Merangkum buku Doa Dan Zikir Manasik Haji Dan Umrah susunan Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah 1441 H/2020 M dan buku Special Guide Book Traveling di Tanah Suci karya H. Brilly El-Rasheed, berikut kumpulan doa terbaik ketika di Makkah.
- Doa saat Masuk ke kota Makkah
Jemaah haji dianjurkan membaca doa ini ketika memasuki Makkah tepat sebelum gerbang Makkah. Berikut bacaannya.
اللهُمَّ هَذَا حَرَمُكَ وَأَمْنُكَ فَحَرِّمُ لَحْمِيْ وَدَمِيْ وَشَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ وَامِنّي مِنْ عَذَابِكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ وَاجْعَلْنِي مِنْ أَوْلِيَائِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ.
Allaahumma haadza haramuka wa amnuka faharrim lahmi wa damii wa basyarii ‘alan-nar, wa aminnii min ‘adzabika yauma tab’atsu ‘ibaadaka waj’alnii min auliyaa’ika wa ahli thaa’atik.
Artinya: “Ya Allah kota ini adalah tanah Haram-Mu dan tempat yang aman, maka hindarkanlah daging, darah, rambut, bulu dan kulitku dari Neraka. Amankanlah aku dari siksa-Mu pada hari Engkau membangkitkan aku ke dalam golongan aulia-Mu dan ahli taat pada-Mu.” [Al-Adzkar hal. 320]
Bacaan doa versi pendeknya:
اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ مَنَايَانَا بِهَا حَتَّى تُخْرِجَنَا مِنْهَا.
Allahumma la taj’al manaayaanaa bihaa hatta tujrijanaa minhaa
Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kematian kami padanya sampai Engkau mengeluarkan kami daripadanya.”
- Doa Masuk ke Masjidil Haram di Makkah
Ketika memasuki Masjidil Haram, jemaah haji dan umrah dapat membaca doa berikut. Menurut hadits shahih yang diriwayatkan Al-Azraqi, Umar bin Khattab Radiallahu ‘anhu membaca doa berikut:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلَامَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ. اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَمَغْفِرَتِكَ وَأَدْخِلْنِيْ فِيْهَا. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى رَسُوْلِ اللهِ
Allahumma antassalaam, waminkassalaam fahayyinaa rabbanaa bissalaam wa adkhilnal jannata daarassalaam tabaarakta wata’aalaita yaa dzaljalaali wal ikraam. Allahummaftah lii abwaaba rahmatika wamaghfiratika wa adkhilnii fiihaa. Bismillahi walhamdulillahi wasshalaatu wassalaamu ‘alaa rasuulillaah.
Artinya: “Ya Allah, Engkau sumber keselamatan dan dari-Mulah datangnya keselamatan. Hidupkanlah kami wahai Tuhan kami dengan keselamatan, dan tempatkanlah kami pada surga, negeri keselamatan. Maha banyak anugerah-Mu dan Maha Tinggi Engkau wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kehormatan. Ya Allah ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu. (Aku masuk masjid ini) dengan Nama Allah disertai segala puji bagi Allah, serta sholawat dan selamat untuk Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”
- Doa Melihat Ka’bah
Ketika melihat Ka’bah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berdoa sambil mengangkat kedua tangan. Berikut bacaan doanya:
للَّهُمَّ زِدْ هَذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَمَهَابَةً وَزِدْ مَنْ شَرَفَهُ وَكَرَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ أَوِ اعْتَمَرَهُ تَشْرِيفًا وَتَعْظِيمًا وَتَكْرِيمًا وَبِرا
Allahumma zid haadzaal baita tasyriifaa wa ta’dhiimaa wa takriimaa wa mahaabah wa zid man syarafahu wa karramah mimman hajjahu awi’tamarah tasyriifaa wa ta’dhiimaa wa takriimaa wa birra.
Artinya: “Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan wibawa pada Bait (Ka’bah) ini. Dan tambahkan pula pada orang-orang yang memuliakan, mengagungkan, dan menghormatinya di antara mereka yang berhaji atau yang berumrah dengan kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kebaikan.”
- Doa Melintasi Maqam Ibrahim
Doa ketika melintasi Maqam Ibrahim termaktub dalam surah Al Isra ayat 80-81, kemudian diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membaca doa ini ketika memasuki Kota Makkah pada peristiwa pembebasan kota Makkah. Berikut bacaan doanya:
رَبِّ أَدْخِلْنِي مَدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا. وَقل جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
Rabbi adkhilniy mudkhola shidqin wa akhrijniy mukhroja shidqin waj’al liyb miladunka sultonan nasiro. Wa qul jaa al haqo wazahaqol bathilu innal bathila kaana zahuqo.
Artinya: “Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar, dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolongku. Dan katakanlah, “kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh yang batil itu pasti lenyap.”
- Doa Meninggalkan Makkah
Ketika jemaah haji atau umrah hendak meninggalkan kota Makkah untuk terakhir kalinya, dianjurkan melakukan tawaf wada’ (tawaf perpisahan). Ketika tawaf wada’ dianjurkan berdoa setiap putaran dengan doa meninggalkan kota Makkah dengan bacaan berikut.
بسم الله اللهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَ اللهِ ، والحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلا قوَّةَ إِلا بِاللهِ العَلِي العَظِيمِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . اللَّهُمَّ إِيْمَانَا بِكَ وَتَصْدِيقاً بِكِتَابِكَ، وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتَّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . {إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ} يَا مُعِيْدُ أَعِدْنِي، يَا سَمِيْعُ أَسْمِعْنِي، يَا جَبَّارُ اجْبُرْنِي يَا سَتَارُ اسْتَرْنِي، يَا رَحْمَنُ ارْحَمْنِي، يَا رَدَّادُ ارْدُدْنِي إِلَى بَيْتِكَ هَذَا، وَارْزُقْنِيَ العَوْدَةَ ثُمَّ الْعَوْدَ كَرَّاتٍ بَعْدَ مَرَّاتٍ، تَائِبُونَ عَابِدُونَ سَائِحُوْنَ لِرَبَّنَا حَامِدُونَ صَدَقَ اللَّهُ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ . اللَّهُمَّ احْفَظْني عَنْ عَيْنِي وَعَنْ يَسَارِيْ، وَمِنْ قُدَّامِيْ وَمِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي، وَمِنْ فَوْقِي وَمِنْ تَحْتِي حَتَّى تَوَصَلَنِي إِلَى أَهْلِي وَبَلَدِي . اللَّهُمَّ هَوَنْ عَلَيْنَا السَّفَرَ وَأَطْوِ لَنَا بَعْدَ الْأَرْضِ اللَّهُمَّ اصْحَبْنَا فِي سَفَرِنَا وَاخْلُفْنَا فِي أَهْلِنَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، وَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
Bismillaahi allaahu akbar, subhaanallaah wal-hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil-‘aliyyil-‘azhiim. Wash-shalaatu was- salaamu ‘alaa Rasuulillaahi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Allaahumma iimaanan bika wa tashdiiqan bikitaabika wa wafaa’an bi ‘ahdika wattibaa’an li sunnati nabiyyika muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Innalladzii faradha’alaikal-qur’aana laraadduka ilaa ma’aad. Yaa Mu’iidu a’idnii, yaa samii’u asmi’nii yaa jabbaru ujburnii, yaa sattaaru usturnii, yaa rahmaanu irhamnii, yaa raddaadu urdudnii ilaa baitika haadzaa, warzuqniyal-‘audata tsummal-‘auda karraatin ba’da marraatin. Taa’ibuuna ‘aabiduuna saa’ihuuna li rabbinaa haamiduun. Shadaqallaahu wa’dahu, wa nashara ‘abdahu wa hazamal-ahzaaba wahdahu. Allaahuumahfazhnii ‘an yamiinii wa ‘an yasaarii wa min quddaamii wa min waraa’i zhahrii wa min fauqii wa min tahtii hatta tuwashshilanii ilaa ahlii wa baladii. Allaahumma hawwin ‘alainas-safara wa athwi lanaa bu’dal-ardhi. Allaahumma ashbahnaa fii safarinaa wakhlufnaa fii ahlinaa yaa arhamar-raahimiin. Wa yaa rabbal-‘aalamiin.
Artinya: “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar, Maha Suci Allah dan segala puji hanya kepada Allah tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Besar, tidak daya (untuk memperoleh manfaat) dan tiada kekuatan (untuk menolak kesulitan) kecuali dengan pertolongan dari Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. Shalawat dan salam bagi junjungan Rasulullah. Ya Allah, aku datang kemari karena iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, memenuhi janji-Mu dan karena menuruti sunnah Nabi-Mu Muhammad. Sesungguhnya Tuhan yang menurunkan al-Qur’an kepadamu niscaya memulangkanmu ke tempat kembali, wahai Tuhan yang Kuasa mengembalikan, kembalikan aku ke tempatku, wahai Tuhan yang Maha Mendengar, dengarlah (kabulkanlah) permohonanku wahai Tuhan Yang Maha Memperbaiki, perbaikilah aku, wahai Tuhan Yang Maha Pelindung tutupilah aibku, wahai Tuhan Yang Maha Kasih Sayang, sayangilah aku, wahai Tuhan Yang Maha Kuasa Mengembalikan, kembalikanlah aku ke Ka’bah ini dan berilah aku rizqi untuk mengulanginya berkali-kali, dalam keadaan bertaubat dan beribadat, berlayar menuju Tuhan kami sambil memuji, Allah Maha menepati janji-Nya membantu hamba-hamba-Nya, yang menghancurkan sendiri musuh-musuh-Nya. Ya Allah, peliharalah aku dari kanan, kiri, depan dan belakang, dari sebelah atas dan bawah sampai Engkau mengembalikan aku kepada keluarga dan tanah airku. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami, lipatkan bumi untuk kami. Ya Allah sertailah kami dalam perjalanan, dan gantilah kedudukan kami dalam keluarga yang ditinggal, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih melebihi segala pengasih, wahai Tuhan Yang Memelihara seluruh alam.”
Sesudah selesai tawaf wada’ dianjurkan berdiri di Multazam yaitu antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah atau searah, lalu membaca doa sebagai berikut,
اللَّهُمَّ إِنَّ البَيْتَ بَيْتُكَ، وَالعَبْدَ عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ، حَمَلْتَنِيْ عَلَى مَا سَخَّرْتَ لِي مِنْ خَلْقِكَ حَتَّى سَيرَتَنِيْ إِلَى بِلادِكَ، وَبَلَّغْتَنِيْ بِنِعْمَتِكَ حَتَّى أَعَنْتَنِيْ عَلَى قَضَاءِ مَنَاسِكِكَ. فَإِنْ كُنْتَ رَضِيْتَ عَنِّي فَازْدَدْ عَنِيْ رِضًا، وَإِلا فَمُنَّ الآنَ عَلَيَّ قَبْلَ تَبَاعُدِيْ عَنْ بَيْتِكَ. هَذَا أَوَانُ انْصِرَافِي إِنْ أَذَنْتَ لِي غَيْرَ مُسْتَبْدَل بِكَ وَلَا بِبَيْتِكَ وَلَا رَاغِبًا عَنْكَ وَلا عَن بَيْنَكَ . اللَّهُمَّ اصْحِبْنِي بِالعَافِيَةِ فِي بَدَنِي وَالْعِصْمَةَ فِي دِينِي، وَأَحْسِنْ مُنْقَلَيْ وَارْزُقْنِي طَاعَتَكَ مَا أَبْقَيتُنِي. وَاجْمَعْ لِي خَيْرُ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ . اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ هَذَا آخِرَ العَهْدِ بِيْتِكَ الحَرَامِ، وَإِنْ جَعَلْتَهُ آخِرَ الْعَهْدِ فَعَوَّضْنِيْ عَنْهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ . امِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.
Allaahumma innal-Baita Baituka, wal-‘abda ‘abduka, wabnu ‘abdika wabnu amatika, hamaltanii ‘alaa maa sakhkhartu lii min khalqika hatta sayyartanii ilaa bilaadika, wa ballaghtanii bini’matika hatta a’antanii ‘alaa qadhaa’i manaasikika. Fa in kunta radhiita ‘annii fazdud ‘annii ridhan, wa illaa famunnal-aan ‘alayya qabla tabaa’udii ‘an baitika. Haadzaa awaanunshiraafii in adzAnta lii ghaira mustabdalin bika wa laa bibaitika wa laa raaghiban ‘anka wa laa ‘an baitika. Allaahummash-hibnii bil-‘aafiyati fii badanii wal-ishmata fii diinii wa ahsin munqalabii warzuqnii thaa’ataka maa abqaitanii. Wajma’ lii khairad-dunyaa wal-aAkhirati innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir. Allaahumma laa taj’al haadzaa aakhiral-‘ahdi bibaitikal-haraam, in ja’altahuu aakhiral- ‘ahdi fa’awwidhnii ‘anhul-jannata birahmatika yaa Arhamar- Raahimiin. Aamiin yaa Rabbal-‘Aalamiin.
Artinya: “Ya Allah, rumah ini adalah rumah-Mu, aku ini hamba-Mu anak hamba- Mu yang lelaki dan anak hamba-Mu yang perempuan. Engkau telah membawa aku di dalam hal yang Engkau sendiri memudahkan untukku sehingga Engkau jalankan aku negeri-Mu ini Engkau telah menyampaikan aku dengan nikmat-Mu juga, sehingga Engkau menolong aku untuk menunaikan ibadah haji. Kalau Engkau rela padaku, maka tambahkanlah keridhaan itu padaku, maka tambahkanlah keridhaan itu padaku. Jika tidak maka tuntaskan sekarang sebelum aku jauh dari rumah-Mu ini. Sekarang sudah waktunya aku pulang, jika Engkau izinkan aku dengan tidak menukar sesuatu dengan Engkau (Dzat-Mu) ataupun rumah-Mu tidak benci pada-Mu dan tidak juga benci pada rumah-Mu. Ya Allah, berikanlah aku ini dengan afiat pada tubuhku, tetap menjaga agamaku, baik kepulanganku, dan berilah aku taat setia pada-Mu selama-lamanya selama Engkau membiarkan aku hidup dan kumpulkanlah bagiku kebajikan dunia dan Akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, janganlah Engkau jadikan waktu ini masa terakhir bagiku dengan rumah-Mu. Sekiranya Engkau jadikan bagiku masa terakhir, maka gantilah Surga untukku, dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Amin, wahai Tuhan Pemelihara seluruh alam.”
Wallahu a’lam.