Barang Penting Yang Harus Disiapkan Oleh Jamaah Umrah

by | Aug 21, 2024 | Info

Setelah berakhirnya musim haji 1445H/2024, Arab Saudi kini menyambut musim umrah 1446H yang dimulai pada 1 Muharram. Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan jamaah selama berada di Tanah Suci, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menyediakan sejumlah perbekalan (starter pack) yang harus dibawa oleh jamaah sebelum berangkat.

“Siapkan umrah Anda dengan mengumpulkan barang-barang penting yang akan memudahkan perjalanan dan mendukung ibadah suci Anda,” ungkap kementerian melalui akun media sosial X baru-baru ini.

Starter pack yang dimaksud mencakup barang-barang yang dapat menjamin kenyamanan, kemudahan, serta membantu jamaah tetap fokus selama beribadah di Tanah Suci.

Baca Juga

Kapan Harus Vaksin Meningitis?

Berikut adalah barang-barang penting yang harus disiapkan oleh jamaah sebelum berangkat ke Tanah Suci:

– Kartu identitas dan paspor

– Nomor kontak darurat

– Charger portabel

– Buku kumpulan doa

– Uang tunai yang cukup untuk kebutuhan pribadi

– Peta Makkah dan Madinah

Bagi jamaah umrah yang baru pertama kali mengunjungi Tanah Suci, sangat disarankan untuk selalu berhati-hati dan tetap bersama rombongan. Ini penting untuk mencegah tersesat, terutama saat berada di area Masjidil Haram yang luas. Jamaah umrah, terutama yang berasal dari Indonesia, sering kali tersesat saat melakukan ziarah atau ibadah di Masjidil Haram.

Agar jamaah tidak kesulitan kembali ke penginapan atau hotel setelah beribadah di Masjidil Haram, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:

Mengingat Pintu Masuk

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghafalkan pintu masuk yang digunakan saat masuk ke Masjidil Haram. Ini penting karena pintu yang sama juga dapat digunakan sebagai pintu keluar. Namun, banyak jamaah yang sering bingung dan tersesat karena tidak ingat pintu mana yang harus dilalui saat keluar.

Masjidil Haram memiliki 4 pintu utama, yaitu pintu King Abdullah, pintu King Abdul Aziz, pintu Fateh Gate, dan pintu King Fahd Gate. Selain itu, terdapat sekitar 45 pintu biasa, dan secara keseluruhan, jumlah akses menuju area Ka’bah bisa mencapai 120 akses. Karena mayoritas pintu masuk di Masjidil Haram memiliki tampilan yang sama, jamaah disarankan untuk menghafalkan atau mencatat nomor dan nama pintu yang dilewati.

Baca Juga

Arab Saudi Siapkan Kereta Gantung Menuju Gua Hira

Perhatikan Letak Zamzam Tower

Zamzam Tower adalah bangunan ikonik di Masjidil Haram, dengan tinggi 601 meter dan jam besar berwarna hijau di menaranya. Melihat ke arah Zamzam Tower dapat membantu jamaah menentukan pintu masuk atau keluar yang tepat. Menara ini terletak tepat di depan pintu masuk King Abdul Aziz, sehingga dapat menjadi patokan bagi jamaah yang tersesat. Disarankan untuk memilih pintu King Abdul Aziz sebagai pintu masuk dan keluar agar tidak tersesat.

Jangan Malu Bertanya

Jika terpisah dari rombongan, jamaah mungkin merasa panik dan tidak tahu harus bertanya kepada siapa. Jika ragu apakah dapat kembali ke penginapan tepat waktu dan khawatir tersesat, jamaah disarankan untuk bertanya. Jamaah dapat bertanya kepada sesama jamaah asal Indonesia atau mancanegara, atau lebih baik lagi kepada petugas Masjidil Haram.

Bepergian Dengan Rombongan

Masjidil Haram memiliki area yang sangat luas, jauh lebih besar dibandingkan dengan masjid pada umumnya. Jamaah dapat berangkat sendiri ke Masjidil Haram, namun jika terjadi situasi tak terduga seperti tersesat, akan lebih baik jika tetap bersama rombongan meskipun hanya beberapa orang. Dengan adanya teman dalam rombongan, jamaah dapat berdiskusi dan membuat keputusan saat tersesat, serta secara psikologis lebih tenang dibandingkan jika tersesat sendirian.

Membuat Kesepakatan Titik Kumpul

Menentukan titik kumpul biasanya dilakukan oleh ketua rombongan. Jamaah dapat mencatat nama tempat yang disepakati untuk bertemu setelah selesai beribadah di Masjidil Haram. Titik kumpul sebaiknya berada di tempat yang mudah ditemukan, seperti di dekat lampu hijau yang menandai dimulainya dan diakhirinya thawaf, atau di dekat pintu King Abdul Aziz.

Selain tips di atas, ada beberapa hal lain yang bisa disiapkan untuk mengantisipasi jika benar-benar tersesat:

– Catat nomor kontak pemandu rombongan yang bisa dihubungi, sehingga bisa diperlihatkan kepada petugas jika perlu bantuan untuk kembali ke rombongan.

– Selalu bawa kartu identitas lengkap dalam tas selempang kecil, agar memudahkan petugas dalam membantu menemukan kembali rombongan.

– Catat nama hotel tempat menginap di Tanah Suci. Jangan hanya mengingat nama hotel, tetapi tulis dengan jelas di buku, sehingga dapat ditanyakan kepada orang lain jika tersesat.