Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam ibadah haji yang sebaiknya diketahui oleh setiap calon jemaah haji agar dapat melaksanakannya dengan tertib dan sesuai tuntunan:
1. Memulai Ihram dari Miqat yang Telah Ditetapkan
Tahap pertama ibadah haji dimulai dengan niat ihram dari miqat makani, yaitu tempat yang telah ditentukan untuk memulai niat haji. Proses ihram ini diawali dengan mandi sunah, berwudu, dan mengenakan pakaian ihram. Setelah itu, jemaah disunahkan untuk melaksanakan salat sunah ihram dua rakaat, lalu mengucapkan niat haji dan memperbanyak bacaan talbiyah sembari menuju Arafah.
2. Wukuf di Arafah
Wukuf adalah rukun utama dalam ibadah haji yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Seluruh jemaah berkumpul di Padang Arafah sejak tergelincirnya matahari hingga terbenam. Selama wukuf, jemaah dianjurkan untuk melaksanakan salat Zuhur dan Asar secara jamak dan qasar, mendengarkan khutbah wukuf, memperbanyak zikir, doa, dan membaca Al-Qur’an. Momen ini sangat istimewa karena merupakan inti dari ibadah haji.
3. Bermalam di Muzdalifah (Mabit)
Usai wukuf, jemaah bergerak menuju Muzdalifah untuk melakukan mabit atau bermalam. Di sini, jemaah mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melontar jamrah. Mabit di Muzdalifah berlangsung hingga menjelang Subuh, dan selama itu pula dianjurkan untuk terus berzikir dan berdoa, sambil beristirahat.
4. Melontar Jamrah Aqabah
Tanggal 10 Dzulhijjah, jemaah menuju Mina untuk melontar jamrah aqabah, yaitu melempar tujuh batu kerikil ke tiang batu sebagai simbol menolak godaan setan. Amalan ini mengingatkan pada kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam yang menggagalkan tipu daya setan. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
5. Tahalul Awal
Setelah melontar jamrah aqabah, jemaah melanjutkan dengan tahalul awal, yakni mencukur habis rambut atau memotong sebagian rambut. Dengan tahapan ini, sebagian larangan ihram sudah boleh dilakukan, kecuali hubungan suami-istri, akad nikah, dan bercumbu.
6. Tawaf Ifadhah
Tawaf ifadhah adalah rukun haji yang wajib dilakukan oleh setiap jemaah. Tawaf ini dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dan biasanya dilaksanakan setelah tahalul awal. Pelaksanaan tawaf ini bisa dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah atau hari-hari setelahnya.
7. Sai antara Shafa dan Marwah
Setelah tawaf ifadhah, jemaah melanjutkan dengan sai, yaitu berjalan cepat atau berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah. Ibadah ini dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah. Pastikan Anda dalam keadaan suci dan masih mengenakan ihram ketika melaksanakannya.
8. Tahalul Kedua
Tahalul kedua dilakukan setelah menyelesaikan rangkaian melontar jamrah, tawaf ifadhah, dan sai. Setelah tahapan ini, jemaah telah diperbolehkan untuk melakukan seluruh aktivitas yang sebelumnya dilarang selama dalam keadaan ihram, termasuk berhubungan suami-istri.
9. Mabit di Mina dan Melontar Tiga Jamrah
Selama hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), jemaah diwajibkan untuk kembali ke Mina dan bermalam di sana. Setiap hari, jemaah harus melontar tiga jamrah yaitu jamrah ula, wusta, dan aqabah, masing-masing dengan tujuh batu kerikil. Ibadah ini menunjukkan konsistensi dalam menolak godaan setan.
10. Tawaf Wada (Tawaf Perpisahan)
Tahapan terakhir adalah tawaf wada, yaitu tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekkah. Jemaah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali sebagai bentuk perpisahan dan penghormatan kepada Baitullah.