Tata cara, urutan, dan bacaan ibadah umroh sesuai sunnah

by | Dec 16, 2019 | Artikel, Info

Bagi Anda yang berniat untuk menjalankan ibadah umroh tahun ini, sudah seharusnya Anda mengetahui lebih dahulu tata cara, urutan, dan bacaan saat menjalankan ibadah umroh sesuai sunnah.

 

Datang  ke Tanah Suci Makkah merupakan impian setiap Muslim. Memandang bentuk Ka’bah secara langsung dan menjalankan ibadah umroh disana menjadi perjalanan yang penuh arti.

 

Umroh bisa disebut sebagai wisata spiritual ke Tanah Suci dengan melakukan beberapa kegiatan, atau biasa juga disebut haji kecil. Di saat menunggu antrean ibadah haji yang lama karena sistem kuota yang diberlakukan, umroh pun menjadi alternatif.

 

Perbedaan antara umroh dan haji sendiri terletak pada waktu dan tempat pelaksanaannya. Jika ibadah haji hanya dapat dilakukan antara tanggal 1 Syawal hingga 13 Zulhijah, maka umroh dapat dilaksanakan sewaktu-waktu kecuali pada hari tertentu seperti hari Arafah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah.

 

Nah, berikut tata cara, urutan, dan bacaan saat ibadah umroh yang sesuai sunnah dirangkum dari berbagai sumber:

 

1. Untuk menjalani umroh, hal pertama yang harus dilakukan adalah miqat.

 

Miqat adalah tempat memakai ihram dan tempat berniat umroh. Bisa diartikan sebagai tempat start kegiatan ibadah umroh.

 

Miqat bisa dilakukan di Madinah yaitu Masjid Bir Ali atau di Makkah dan Jeddah mulai dari Bandara Internasional King Abdul Aziz.

 

Saat miqat, pria harus sudah memakai pakaian khusus untuk umroh dan haji yang bernama ihram. Pria sudah tidak boleh memakai alas kaki yang menutup mata kaki, tidak memakai pakaian yang dijahit dan tanpa penutup kepala. Wanita sudah harus menutup aurat dan hanya boleh menampakkan telapak tangan dan wajah.

 

Setelah mengenakan pakaian ihram, jamaah umroh dilarang untuk melakukan hal-hal yang sudah ditentukan syariat. Adapun larangan saat umroh meliputi :

 

Bagi pria, dilarang memakai pakaian biasa, dilarang memakai alas kaki yang menutupi mata kaki, dilarang menutup kepala dengan peci, topi, dan sebagainya. Bagi wanita, dilarang memakai kaos tangan, dilarang menutup muka.

 

Bagi pria dan wanita, dilarang memakai wangi-wangian, dilarang memotong kuku, mencukur atau mencabut rambut/bulu, dilarang memburu atau mematikan binatang apa pun, menikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi, bermesraan atau berhubungan intim, mencaci, bertengkar atau mengeluarkan kata-kata kotor, memotong tanaman di sekitar Mekah.

 

Kemudian, berniat mengerjakan ibadah umroh dengan membaca bacaan niat umroh berikut:

 

“Labbaikallahumma ‘umratan”.

 

Artinya “Aku sambut panggilanMu ya Allah untuk menjalankan umroh”.

 

2. Selesai miqat, langsung menuju Masjidil Haram dan melalukan salat tahiyatul masjid sebanyak 2 rakaat.

 

Dalam perjalanan, dianjurkan memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang selalu diucapkan Rasulullah SAW ketika umroh dan haji.

 

“Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaik Laa Syarika Laka Labbaik. Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk Laa Syarika Lak”.

 

Artinya:”Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.”

 

Akhir waktu membaca talbiyah adalah hendak memulai thawaf.

 

3. Setelah sholat, jamaah bisa melaksanakan tawaf, yakni berkeliling Ka’bah sebanyak 7 kali.

 

Saat masuk Masjidil Haram, disarankan untuk mengucap doa “Bismillah Wash Sholatu Was Salamu ‘Ala Rasulullah. Allahummaftahli Abwaba Rahmatika”

 

Artinya: “Dengan nama Allah, shalawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”

 

Kemudian, turun dan terus menuju tempat thawaf (mataf). Jamaah memulai thawaf dari garis lurus (area dekat Hajar Aswad), antara pintu Ka’bah dan tanda lampu hijau di lantai atas Masjidil Haram.

 

4. Hijr Ismail

 

Selesai tawaf, jamaah bisa sholat di Hijr Ismail, kawasan setengah lingkaran di depan Ka’bah.

 

Saat sholat di sana, pahala yang didapat akan sama seperti sholat di dalam Ka’bah. Rakaat pertama membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al Kafirun. Rakaat kedua membaca surat Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al Ikhlas.

 

5. Sa’i atau lari-lari di antara dua bukit menjadi kegiatan selanjutnya.

 

Jamaah akan berjalan atau berlari kecil, dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali.

 

6. Di putaran terakhir, jamaah akan melakukan tahalul atau memotong rambut.

 

Jamaah akan memotong rambut di Bukit Marwah. Dengan melakukan tahallul, maka sudah paripurna tata cara dan urutan umroh sesuai sunnah.

Astra Website Security
×