Tanda Haji Mabrur: Enam Amal yang Harus Dijaga

by | Jun 17, 2025 | Info

Menunaikan ibadah haji merupakan dambaan mulia yang tertanam di hati setiap Muslim. Namun, kemuliaan ibadah ini tidak berhenti saat seseorang menyelesaikan seluruh rangkaian manasik haji di Tanah Suci. Justru, esensi haji yang sesungguhnya akan terus berlanjut dan tercermin dalam sikap serta perilaku setelah pulang ke tanah air.

Dalam Buku Manasik Haji Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, disebutkan bahwa salah satu ciri utama dari haji yang mabrur adalah konsistensi dalam berbuat kebaikan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Subḥānahu wa Taʿālā di dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 177:

اللّٰهَ لَيْسَ الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ

Arab Latin:
Laisal-birra an tuwallū wujūhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa lākinnal-birra man āmana billāhi wal-yaumil ākhiri wal-malā’ikati wal-kitābi wan-nabiyyīn(a), wa ātal-māla ‘alā ḥubbihī żawil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīna wabnas-sabīl(i), was-sā’ilīna wa fir-riqāb(i), wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāh(ta), wal mūfūna bi’ahdihim iżā ‘āhadū, waṣ-ṣābirīna fil-ba’sā’i waḍ-ḍarrā’i wa ḥīnal-ba’s(i), ulā’ikal-lażīna ṣadaqū, wa ulā’ika humul-muttaqūn(a).

Artinya:
Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan shalat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Ayat ini memberikan penjelasan mendalam tentang enam bentuk amal kebaikan yang menjadi indikator penting dalam menjaga kesempurnaan dan keberlanjutan kemabruran haji. Berikut adalah uraian dari keenam amalan tersebut:

1. Memperkuat Keimanan kepada Allah Subḥānahu wa Taʿālā

Setelah menjalankan ibadah haji, keimanan seorang Muslim seharusnya semakin kuat dan mantap. Ia makin yakin akan keberadaan Allah Subḥānahu wa Taʿālā, kebenaran hari akhir, keberadaan para malaikat, kitab-kitab suci, dan para nabi.

Hal ini diperkuat oleh firman Allah Subḥānahu wa Taʿālā dalam Surah Al-Baqarah ayat 285:

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

Arab Latin:
Āmanar-rasūlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu’minūn(a), kullun āmana billāhi wa malā’ikatihī wa kutubihī wa rusulih(ī), lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih(ī), wa qālū sami’nā wa aṭa’nā, gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr(u).

Artinya:
Rasul (Muḥammad Shallallāhu ʿAlaihi wa Sallam) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.”

2. Gemar Berinfak untuk Sesama

Keimanan yang teguh akan mendorong seorang Muslim untuk menjadi dermawan. Haji yang mabrur salah satunya tampak dari kebiasaan untuk berinfak dan membantu sesama, terutama kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, dan mereka yang membutuhkan bantuan.

Firman Allah Subḥānahu wa Taʿālā dalam Surah Al-Baqarah ayat 195:

وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

Arab Latin:
Wa anfiqū fī sabīlillāhi wa lā tulqū bi’aidīkum ilat-tahlukah(ti), wa aḥsinū, innallāha yuḥibbul-muḥsinīn(a).

Artinya:
Berinfaklah di jalan Allah, janganlah jerumuskan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

3. Menjaga Shalat Secara Istiqamah

Shalat adalah kewajiban utama seorang Muslim. Setelah berhaji, semestinya ibadah ini semakin dijaga baik dari segi waktu maupun kekhusyukannya.

Allah Subḥānahu wa Taʿālā berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 103:

اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

Arab Latin:
Innaṣ-ṣalāta kānat ‘alal-mu’minīna kitābam mauqūtā(n).

Artinya:
Sesungguhnya shalat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.

4. Menunaikan Zakat dengan Tanggung Jawab

Zakat merupakan bentuk kepedulian sosial dan kewajiban agama yang tidak boleh ditinggalkan.

Nabi Muḥammad Shallallāhu ʿAlaihi wa Sallam bersabda, sebagaimana disebut dalam Sunan At-Tirmidzi:

“Apabila engkau telah menunaikan zakat hartamu, maka engkau telah menunaikan kewajibanmu.”

5. Menepati Janji

Salah satu akhlak mulia yang harus senantiasa dijaga adalah kesetiaan terhadap janji.

Firman Allah Subḥānahu wa Taʿālā dalam Surah Al-Isra ayat 34:
“Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.”

6. Bersabar Menghadapi Ujian Hidup

Kehidupan pasca haji tidak lepas dari ujian dan cobaan. Kesabaran adalah kunci utama dalam menghadapi berbagai kondisi yang tidak ideal, baik berupa kesulitan ekonomi, penyakit, maupun ujian batin lainnya.

Kemabruran haji akan tetap terjaga bila keenam amalan ini terus diamalkan dengan ikhlas dan konsisten.

🌿 Ingin segera menyusul berhaji atau menunaikan umrah?
Bersama Travel Umrah Nabawi Mulia, Anda akan merasakan kenyamanan, bimbingan spiritual, dan layanan profesional sejak dari tanah air hingga ke Tanah Suci.
Klik untuk informasi lengkap: 👉 https://nabawimulia.co.id/