Tafsir Surah Az Zumar Ayat 5

by | Dec 17, 2024 | Info

Surah Az-Zumar ayat 53 berisi tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala yang melarang hamba-Nya untuk berputus asa dari ampunan dan rahmat-Nya. Sebagai Sang Khalik, Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun meski hamba-Nya berlumuran dosa.

Berikut surah Az-Zumar ayat 53,

۞ قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Arab latin: Qul yā ‘ibādiyallażīna asrafụ ‘alā anfusihim lā taqnaṭụ mir raḥmatillāh, innallāha yagfiruż-żunụba jamī’ā, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm

Artinya: “Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Tafsir Surah Az Zumar Ayat 5

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), surah Az-Zumar ayat 53 berisi tentang perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam agar menyampaikan kepada umatnya bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Selain itu, sangat luas rahmat dan kasih sayang Sang Khalik terhadap hamba-Nya yang beriman untuk mengampuni dosa yang dikerjakan.

Meski demikian, muslim yang memohon ampun harus benar-benar bertobat dari kesalahan yang diperbuat.

Melalui surah Az Zumar ayat 53 diterangkan pula bahwa ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala berlaku untuk orang-orang musyrik yang bertobat dan hendak masuk Islam. Pintu ampunan Sang Khalik terbuka lebar selama ia bertobat dengan tulus dan sungguh-sungguh.

“Tetapi Allah, meskipun besar dosa hamba-Nya, Dia tetap mengasihi dan menyantuninya dan melarangnya berputus asa terhadap rahmat dan kasih sayang-Nya, Dia tetap memandangnya sebagai hamba-Nya yang berhak menerima kasih sayang-Nya itu apabila ia telah menginsyafi kesalahannya dan memohon ampun kepada-Nya,” tulis Tafsir Kemenag RI pada surah Az-Zumar ayat 53.

Rahmat dan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat besar terhadap hamba-Nya. Meski mereka telah durhaka, melanggar hukum dan bergelimang dosa, Sang Khalik tetap menasehati agar hamba-Nya tidak berputus asa terhadap ampunan yang Dia berikan.

Selain itu, disebutkan pula dalam Tafsir Ibnu Katsir bahwa surah Az-Zumar ayat 53 berisi seruan kepada orang-orang yang durhaka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar segera bertobat. Senada dengan Tafsir Kemenag, Ibnu Katsir juga menafsirkan bahwa surah Az-Zumar ayat 53 mengajak manusia untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menafsirkan surah Az-Zumar ayat 53 merupakan panggilan untuk pulang. Melalui ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala memanggil orang yang terlunta-lunta dalam perjalanan dan kehilangan arah, tidak tahu apa tujuan akhirnya.

“Sudah tersesat di dalam rimba belukar. Tambah lama tambah kelam, sehingga tidak tahu lagi jalan mana yang ditempuh, sampai runut jalan pun telah hapus. Tiba-tiba kedengaranlah bunyi panggilan, yaitu panggilan yang berisi harapan, cita-cita dan kembalinya kepercayaan diri sendiri karena terasa kembali kasih Allah,” demikian bunyi Tafsir Al-Azhar pada surah Az-Zumar ayat 53.