Sebelum pelaksanaan sholat Idul Adha, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan kepada umat Islam untuk melakukan beberapa amalan sunnah. Amalan-amalan ini bertujuan sebagai persiapan diri, baik secara lahir maupun batin, agar pelaksanaan sholat dapat dilakukan dengan lebih tertib, penuh makna, dan semangat ibadah. Selain itu, sunnah ini juga merupakan bentuk ketaatan terhadap tuntunan Nabi serta wujud pengagungan terhadap hari raya yang mulia.
Anjuran ini sejalan dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa ayat 103:
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Arab-latin: Fa iżā qaḍaitumuṣ-ṣalāta fażkurullāha qiyāmaw wa qu’ūdaw wa ‘alā junūbikum, fa iżaṭma’nantum fa aqīmuṣ-ṣalāh(ta), innaṣ-ṣalāta kānat ‘alal-mu’minīna kitābam mauqūtā(n).
Artinya: Apabila kamu telah menyelesaikan sholat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah sholat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya sholat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.
Dengan melaksanakan sunnah-sunnah sebelum sholat Idul Adha, seorang Muslim tidak hanya meneladani ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi juga turut menghidupkan syiar Islam dan memuliakan momen besar yang penuh berkah.
Berikut ini adalah sunnah-sunnah yang dianjurkan sebelum melaksanakan sholat Idul Adha:
1. Mandi Sebelum Sholat Id
Dianjurkan untuk mandi sebelum berangkat ke tempat pelaksanaan sholat Idul Adha. Hal ini menunjukkan kesiapan dan kebersihan diri dalam menyambut hari besar umat Islam.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, beliau pernah ditanya mengenai mandi yang disunnahkan. Beliau menjawab:
“Mandilah setiap hari jika kamu mau.”
Orang itu berkata, “Bukan itu maksudku. Aku ingin tahu mandi apa saja yang disunnahkan?”
Lalu Ali menjawab:
“Mandi pada hari Jumat, hari Arafah, hari Idul Adha, dan hari Idul Fitri.”
(HR. Baihaqi, dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani)
2. Berhias dan Mengenakan Pakaian Terbaik
Setelah mandi, dianjurkan untuk memakai pakaian yang bersih dan terbaik. Meski tidak harus baru, sebaiknya pakaian tersebut pantas dan rapi sebagai bentuk penghormatan terhadap hari raya.
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, diriwayatkan bahwa:
“Umar membeli jubah dari sutra dan membawanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata: ‘Belilah ini agar engkau terlihat rapi saat hari raya dan saat menerima tamu.'”
Namun Rasulullah menjawab:
“Sesungguhnya pakaian ini (sutra) tidak pantas bagi orang yang bertakwa di akhirat.”
(HR. Bukhari no. 948)
3. Tidak Makan Sebelum Sholat
Berbeda dengan Idul Fitri, pada hari Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam baru makan setelah selesai sholat dan menyantap daging kurban.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pergi pagi-pagi pada hari Idul Fitri sebelum makan terlebih dahulu, dan tidak makan pada hari Idul Adha hingga beliau pulang dan makan dari sembelihannya.”
(HR. Ahmad)
4. Menggunakan Jalan yang Berbeda Saat Pergi dan Pulang
Salah satu sunnah yang sering terlupakan adalah menempuh jalan yang berbeda saat pergi dan pulang dari tempat sholat Id.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hari raya Id (Fitri maupun Adha), beliau menempuh jalan yang berbeda saat pergi dan pulang dari tempat sholat.”
(HR. Bukhari)
5. Bertakbir Hingga Tiba di Tempat Sholat
Disunnahkan untuk memperbanyak takbir mulai dari rumah hingga tiba di tempat pelaksanaan sholat. Takbir ini merupakan syiar yang mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan menjadi penanda kebesaran hari raya. Takbir dihentikan saat sholat hendak dimulai.
6. Saling Mengucapkan Selamat Hari Raya
Tradisi saling memberi ucapan selamat pada hari raya juga sesuai dengan sunnah para sahabat. Dari Jubair bin Nufair rahimahullah, disebutkan:
“Para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila saling bertemu di hari raya, mereka saling mengucapkan: ‘Taqabbalallahu minna wa minkum’ (Semoga Allah menerima amalanku dan amal kalian).”
7. Berjalan Kaki Menuju Tempat Sholat
Apabila memungkinkan, dianjurkan untuk berjalan kaki menuju tempat sholat Id, sebagaimana kebiasaan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat sholat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki.”
(HR. Ibnu Majah)
Dengan mengamalkan sunnah-sunnah tersebut, kita tidak hanya mengikuti jejak Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi juga memperindah dan menyempurnakan ibadah kita di hari raya Idul Adha.