Puasa Ramadan sebagai ibadah yang diwajibkan memiliki ganjaran pahala yang sangat besar. Besarnya pahala tersebut tidak diketahui oleh siapa pun selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Dalam sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Setiap amal kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya. Satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat, atau sesuai dengan kehendak Allah. Allah Ta’ala berfirman, ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Orang yang berpuasa telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku.'” (Hadits Riwayat Ibnu Majah)
Karena besarnya ganjaran puasa Ramadan, kaum Muslim dianjurkan untuk menjauhi berbagai perbuatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan pahala puasanya. Apa saja perbuatan tersebut?
Perbuatan yang Dapat Merusak Pahala Puasa
Dalam riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, sebagaimana dikutip dalam kitab Ringkasan Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Lima hal yang dapat menghilangkan pahala orang yang berpuasa, yaitu berbohong, menggunjing, mengadu domba, bersumpah palsu, dan memandang dengan syahwat.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
Berikut adalah penjelasan mengenai lima hal tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam buku 89 Kesalahan Seputar Puasa Ramadhan karya Abdurrahman Al-Mukaffi:
Berbohong
Berbohong adalah menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan. Perbuatan ini sebaiknya dihindari selama berpuasa agar pahala ibadah tidak berkurang. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak menerima puasa seseorang yang masih melakukan kebohongan. Bahkan, beliau menyebutkan bahwa orang yang tetap berdusta meskipun berpuasa, shalat, dan mengaku Muslim, termasuk dalam golongan munafik.Menggunjing
Menggunjing atau ghibah adalah membicarakan keburukan atau kekurangan orang lain. Allah Subhanahu Wa Ta’ala melarang perbuatan ini dalam firman-Nya:
“Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.” (Surat Al-Hujurat ayat 12)Mengadu Domba
Mengadu domba atau namimah adalah menyampaikan ucapan seseorang kepada orang lain dengan tujuan menimbulkan perselisihan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala melarang perbuatan ini dalam Surat Al-Qalam ayat 10-11:“Janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah lagi berkepribadian hina, suka mencela, (berjalan) kian kemari menyebarkan fitnah (berita bohong).”
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebutkan bahwa orang yang suka mengadu domba tidak akan masuk surga.
Bersumpah Palsu
Bersumpah palsu atau al-yamin al-ghamus merupakan dosa besar yang dapat menyebabkan pelakunya masuk neraka jika tidak bertaubat. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyebut sumpah palsu sebagai dosa yang setara dengan menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, dan membunuh manusia.Memandang dengan Syahwat
Menjaga pandangan merupakan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang harus ditaati oleh setiap Muslim. Dalam Surat An-Nur ayat 30, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang mereka perbuat.”
Pandangan yang dipenuhi syahwat dapat membawa seseorang kepada perbuatan zina. Oleh karena itu, menghindari hal ini sangat dianjurkan, terutama saat menjalankan ibadah puasa.
Selain lima perbuatan di atas, pahala puasa juga bisa berkurang akibat berkata kasar, melakukan perbuatan tidak senonoh, serta bersikap merendahkan atau mengejek orang lain.
Dalam beberapa literatur Islam, seperti Jalan Syari’at Hakikat dalam Ibadah Puasa karya Abu Nur Ahmad Al-Khafi Anwar, disebutkan bahwa beberapa perbuatan lain yang dapat mengurangi pahala puasa antara lain bermesraan secara berlebihan, membayangkan hal-hal tidak senonoh, menonton atau mendengarkan hal yang diharamkan, tidur sepanjang hari tanpa ibadah, serta mandi atau berenang dalam waktu yang lama dengan sengaja.
Semua perbuatan tersebut sebaiknya tidak hanya dihindari saat berpuasa, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari agar ibadah semakin sempurna dan mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.