Perbedaan Niat Haji dan Umroh

by | May 9, 2025 | Info

Haji dan umroh adalah dua bentuk ibadah dalam agama Islam yang memiliki banyak kesamaan, namun tetap memiliki sejumlah perbedaan mendasar. Keduanya merupakan bagian dari rangkaian ibadah yang dilakukan di Tanah Suci, tepatnya di Baitullah, dan memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Meskipun begitu, terdapat perbedaan dari sisi waktu pelaksanaan serta beberapa rukun yang wajib dilakukan dalam masing-masing ibadah tersebut.

Umroh dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, tanpa adanya batasan waktu tertentu. Sebaliknya, ibadah haji hanya bisa ditunaikan pada waktu yang telah ditentukan, yaitu pada bulan Dzulhijjah, dimulai sejak awal bulan tersebut hingga puncak pelaksanaan ibadah yang jatuh pada tanggal 9 dan 10 Dzulhijjah. Dari sisi rukun, umroh tidak mewajibkan pelaksanaan wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, maupun pelemparan jumroh. Semua itu adalah bagian dari rukun haji yang tidak termasuk dalam rangkaian ibadah umroh.

Menariknya, dalam pelaksanaan haji, seorang muslim juga bisa menggabungkan dengan ibadah umroh, baik sebelum, sesudah, maupun bersamaan. Hal ini tergantung pada jenis haji yang dipilih, dan pembedaan ini berdasarkan pada niat yang diucapkan sejak pertama kali berihram.

Secara umum, haji dibagi menjadi tiga jenis, yaitu haji tamattu’, haji ifrad, dan haji qiran. Ketiga jenis haji ini dibedakan berdasarkan niat dan urutan pelaksanaan antara haji dan umroh.

  1. Haji Tamattu’ adalah jenis haji di mana seseorang terlebih dahulu menunaikan umroh sebelum menunaikan ibadah haji. Setelah menyelesaikan rangkaian umroh seperti thawaf, sa’i, dan tahallul (bercukur atau memotong rambut), jamaah kemudian berihram kembali dari tempat yang ditentukan untuk memulai rangkaian ibadah haji. Dalam jenis haji ini, jamaah membaca dua kali niat: pertama saat miqat dengan niat umroh, lalu kedua dengan niat haji menjelang wukuf di Arafah.

  2. Haji Ifrad adalah jenis haji yang hanya dilakukan untuk ibadah haji saja tanpa disertai umroh sebelumnya. Jika masih memiliki waktu setelah ibadah haji selesai, seseorang boleh menunaikan umroh secara terpisah. Namun, jika waktu tidak memungkinkan, maka cukup dengan menunaikan haji saja.

  3. Haji Qiran adalah gabungan dari haji dan umroh yang dilakukan bersamaan dalam satu niat dan satu kali berihram. Dalam pelaksanaannya, jamaah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji dan umroh secara berurutan tanpa melepaskan ihram di antara keduanya.

Setiap jenis haji tersebut memiliki konsekuensi hukum dan denda (dam) yang berbeda, tergantung pada pelaksanaannya. Hal ini sudah diatur secara syariat dan harus dipatuhi oleh setiap jamaah.

Berikut adalah bacaan niat yang diucapkan secara lisan sesuai dengan jenis ibadah yang akan dilakukan:

Niat Umroh

  • Bahasa Arab:
    Labbaikallaahumma ‘umratan

  • Artinya:
    “Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berumroh.”

Atau bisa juga dengan membaca:

  • Bahasa Arab:
    Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihaa lillaahi ta’aalaa

  • Artinya:
    “Aku niat untuk umroh dan berihram karenanya karena Allah Ta’ala.”

Niat Haji

  • Bahasa Arab:
    Labbaikallaahumma hajjan

  • Artinya:
    “Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji.”

Atau:

  • Bahasa Arab:
    Nawaitul hajja wa ahramtu bihaa lillaahi ta’aalaa

  • Artinya:
    “Aku niat untuk haji dan berihram karenanya karena Allah Ta’ala.”

Niat Haji dan Umroh (Qiran)

  • Bahasa Arab:
    Labbaikallaahumma hajjan wa ‘umratan

  • Artinya:
    “Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji dan berumroh.”

Atau:

  • Bahasa Arab:
    Nawaitul hajja wal ‘umratan wa ahramtu bihimaa lillaahi ta’aalaa

  • Artinya:
    “Aku niat untuk haji dan umroh serta berihram karena Allah Ta’ala.”

Panduan Singkat Berdasarkan Jenis Haji:

  • Haji Tamattu’:
    Jamaah membaca niat umroh saat miqat di Bir Ali, lalu menyelesaikan umroh. Setelah itu, sebelum ke Arafah, berihram kembali dan mengucapkan niat haji.

  • Haji Ifrad:
    Jamaah cukup mengucapkan niat haji di miqat. Jika setelah berhaji masih ada waktu, maka dapat menunaikan umroh terpisah dengan niat umroh.

  • Haji Qiran:
    Jamaah langsung mengucapkan niat haji dan umroh sekaligus, karena keduanya akan ditunaikan dalam satu rangkaian ihram.

Dengan memahami jenis haji serta niat yang tepat, insya Allah pelaksanaan ibadah akan menjadi lebih tenang dan sesuai tuntunan. Pastikan untuk selalu mempelajari informasi seputar haji dan umroh sebelum berangkat ke Tanah Suci agar dapat menunaikan ibadah dengan sempurna. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan membawa keberkahan.