Pentingnya Husnudzon dalam Kehidupan Sehari-hari

by | Jun 29, 2025 | Info

Husnudzon atau sikap berprasangka baik merupakan salah satu akhlak mulia yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Sikap ini mengajarkan setiap Muslim untuk senantiasa memandang orang lain dengan penuh kebaikan dan tidak tergesa-gesa dalam menilai suatu keadaan atau perilaku. Dalam kehidupan sehari-hari, husnudzon membantu kita untuk menjaga hati dari penyakit su’udzon (prasangka buruk), yang sering kali menimbulkan kesalahpahaman, permusuhan, bahkan fitnah yang merusak.

Islam dengan tegas melarang umatnya dari sikap buruk sangka, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah Subḥānahu wa Taʿālā dalam Surah Al-Hujurat ayat 12:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Arab latin: Yā ayyuhal-lażīna āmanujtanibū kaṡīram minaẓ-ẓann(i), inna ba’daẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasū wa lā yagtab ba’ḍukum ba’ḍā(n), ayuḥibbu aḥadukum ay ya’kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumūh(u), wattaqullāh(a), innallāha tawwābur raḥīm(un).

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.

Ayat ini dengan jelas menggambarkan bahaya dari su’udzon yang bukan hanya berdampak negatif terhadap orang lain, tetapi juga terhadap diri sendiri. Prasangka buruk bisa menjerumuskan seseorang pada dosa dan kerusakan hubungan antar sesama, yang pada akhirnya merusak tatanan sosial dalam masyarakat.

Dalam buku Jalan Menggapai Ridho Ilahi yang diterbitkan oleh Bahasa dan Sastra Arab, UIN Sunan Gunung Djati, dijelaskan bahwa istilah husnudzon berasal dari dua kata dalam bahasa Arab, yakni husnu yang berarti “baik” dan az-zan yang berarti “prasangka”. Secara bahasa, husnudzon berarti berprasangka baik. Secara istilah, husnudzon adalah sebuah sikap mental yang mendorong seseorang untuk melihat sesuatu dari sisi yang positif, memberikan penilaian yang baik, dan tidak cepat menuduh atau mencurigai tanpa dasar yang kuat.

Sikap ini sangat penting ditanamkan dalam kehidupan sosial. Dalam Surah Al-Isra’ ayat 7, Allah Subḥānahu wa Taʿālā berfirman:

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا

Arab latin: In aḥsantum aḥsantum li’anfusikum, wa in asa’tum fa lahā, fa iżā jā’a wa’dul-ākhirati liyasū’ū wujūhakum wa liyadkhulal-masjida kamā dakhalūhu awwala marratiw wa liyutabbirū mā ‘alau tatbīrā(n).

Artinya: Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri…

Ayat ini menegaskan bahwa segala perbuatan, termasuk dalam hal akhlak dan sikap, akan kembali kepada pelakunya sendiri, baik kebaikan maupun keburukan.

Dampak Positif Husnudzon

Sikap husnudzon bukan hanya sekadar ajaran moral, tetapi membawa dampak nyata dalam kehidupan:

  1. Mempererat hubungan batin – Ketika kita melihat kebaikan dalam diri orang lain, maka secara otomatis hubungan akan terasa lebih dekat dan penuh empati.

  2. Menumbuhkan rasa percaya – Orang yang selalu berpikir positif akan lebih mudah dipercaya karena tidak menaruh curiga tanpa bukti.

  3. Memperkuat ukhuwah – Husnudzon membantu menjaga keharmonisan dalam masyarakat dan mempererat tali persaudaraan antar sesama Muslim.

Hukum Husnudzon dalam Islam

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi Wa Sallam bersabda:

“Janganlah kalian berprasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka buruk adalah perkataan paling dusta.” (HR. Bukhari)

Hadits ini menjadi peringatan keras agar kita senantiasa menjaga hati dan pikiran dari prasangka yang tidak berdasar. Prasangka buruk bisa melahirkan fitnah, memicu konflik, dan menciptakan kebencian yang tidak perlu.

Berprasangka baik kepada Allah Subḥānahu wa Taʿālā dan Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi Wa Sallam hukumnya adalah wajib bagi setiap Muslim. Ini menunjukkan betapa pentingnya kepercayaan penuh terhadap segala perintah dan larangan dalam ajaran Islam. Kita harus meyakini bahwa segala ketetapan dari Allah Subḥānahu wa Taʿālā dan Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi Wa Sallam adalah demi kebaikan kita.

Adapun husnudzon terhadap sesama manusia hukumnya mubah atau boleh, namun sangat dianjurkan. Sikap ini membawa manfaat besar dalam membentuk masyarakat yang saling menghormati dan jauh dari fitnah serta permusuhan. Sebaliknya, su’udzon terhadap orang lain hukumnya haram, karena dapat menimbulkan kebencian dan merusak ukhuwah Islamiyah.

Mari kuatkan hati, jaga lisan, dan tanamkan prasangka baik dalam setiap langkah kita. Karena husnudzon adalah bagian dari akhlak Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi Wa Sallam dan cerminan takwa kepada Allah Subḥānahu wa Taʿālā.

💎 Ingin meneladani akhlak Nabi dan meraih kedekatan spiritual yang lebih mendalam? Segera wujudkan niat suci Anda untuk beribadah umrah bersama Nabawi Mulia, travel umrah terpercaya yang akan mendampingi Anda menuju Tanah Suci dengan layanan terbaik dan pendampingan ibadah yang sesuai sunnah.
🌐 Kunjungi website resminya di https://nabawimulia.co.id/.