Menurut Al-Qur’an surah At Taubah ayat 101, orang-orang munafik digambarkan sebagai mereka yang mahir berbohong dan kerap bertindak licik. Hal ini sering kali membuat umat Muslim sulit membedakan antara perilaku munafik dan kebajikan.
Isi Surah At Taubah ayat 101:
وَمِمَّنْ حَوْلَكُمْ مِّنَ الْاَعْرَابِ مُنٰفِقُوْنَ ۗوَمِنْ اَهْلِ الْمَدِيْنَةِ مَرَدُوْا عَلَى النِّفَاقِۗ لَا تَعْلَمُهُمْۗ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْۗ سَنُعَذِّبُهُمْ مَّرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّوْنَ اِلٰى عَذَابٍ عَظِيْمٍ ۚ ١٠١
Arab-latin: wa mim man ḫaulakum minal-a’râbi munâfiqûn, wa min ahlil-madînati maradû ‘alan-nifâq, lâ ta’lamuhum, naḫnu na’lamuhum, sanu’adzdzibuhum marrataini tsumma yuraddûna ilâ ‘adzâbin ‘adhîm
Artinya: “Di antara orang-orang Arab Badui yang (tinggal) di sekitarmu ada orang-orang munafik. (Demikian pula) di antara penduduk Madinah (ada juga orang-orang munafik), mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Engkau (Nabi Muhammad) tidak mengetahui mereka, tetapi Kami mengetahuinya. Mereka akan Kami siksa dua kali, kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.”
Tafsir Surah At Taubah Ayat 101
Dilansir Tafsir Al-Azhar karya Prof. Dr. Hamka, awalnya ketika Islam baru berkembang di Makkah sedikit sekali pengikutnya, tetapi dalam jumlah yang bisa dihitung oleh jari, umat Islam berisi orang-orang yang memegang tegung keyakinan dan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Kemudian umat Islam hijrah ke Madinah, perlahan-lahan semakin banyak orang yang masuk Islam, terdiri dari mereka yang yakin akan kebenaran, dan orang-orang munafik yang tidak menyukai Islam berkembang pesat.
Bermula ketika sebelum kedatangan Nabi Muhammad ke Madinah, saat itu Madinah ada dua suku Aus dan Kharaj, serta ada seorang yang cukup terkenal dikalangan mereka bernama Abdullah bin Ubay yang konon dikatakan cocok memimpin suku-suku di Madinah.
Abdullah bin Ubay ini bukanlah pemimpin yang baik, suka meminta wanita menjadi penghibur, dan bayarannya akan diambil oleh dirinya.
Lantas saat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersama rombongan datang ke Madinah, dengan sikap tegasnya menyatukan kota Madinah, dan membuat sebagian besar masyarakat disana condong memilih Nabi Muhammad sebagai pemimpin mereka.
Abdullah bin Ubay tidak menyukai hal tersebut, bersama kaum Yahudi di Madinah mereka mencoba mengganggu penyebaran agama Islam, tetapi semuanya tidak berguna.
Memang berkali-kali mereka gagal menghentikan Islam, namun justru malah membuat mereka semakin munafik dan licin untuk dikenali, saat itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala memperingatkan Rasulullah dan umat Islam untuk berhati-hati akan perbuatan orang-orang munafik.
Selain itu, dijelaskan bahwa surah At Taubah ayat 101 ini berisi peringatan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, jika ada orang-orang munafik di antara Arab Badui.
Ada juga orang-orang munafik di antara Arab Yahudi yang licik dan pandai berdusta, bahkan mereka sangat keterlaluan dan melampui batas dalam kemunafikan. Hingga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak menyadarinya karena lihainya mereka menyembunyikan diri.
Serta peringatan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap orang munafik yang akan menerima dua kali siksaan, pertama ketika kemunafikan mereka terbongkar, kedua ketika malaikat mencabut nyawa mereka.