Pengertian Puasa Ayyamul Bidh Lengkap

by | Feb 29, 2024 | Info

Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu ibadah puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Puasa Ayyamul Bidh biasa dilakukan pada tiap pertengahan bulan Qomariyah

Dikutip dari buku Bidadari yang Dirindukan Surga: Karena Surga Tak Hanya untuk Laki-laki karya Danierra Primadani, puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 pada setiap bulan kalender Hijriah atau kalender Islam. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sangat menganjurkan umat Islam untuk mengerjakan puasa Ayyamul Bidh.

“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriah). Dan beliau bersabda, ‘Puasa Ayyamul Bidh itu seperti puasa setahun’.” (HR Abu Daud & An Nasa’i)

Melalui hadits lainnya disebutkan, “Abu Hurairah Radiallahu ‘anhu berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan kepadaku dengan tiga perkara, yaitu supaya berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dua rakaat Duha, dan salat witir sebelum saya tidur.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dikutip dari buku Seni Merawat Cinta Bagi Istri karya Riza Risma, hukum melaksanakan puasa Ayyamul Bidh adalah sunnah. Hal ini berkaitan dengan anjuran puasa Ayyamul Bidh pada sebuah hadits.

“Mu’adzah al-Adawiyah bahwasanya ia pernah bertanya kepada Aisyah Radiallahu ‘anha, ‘Apakah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terbiasa melakukan puasa tiga hari dalam setiap bulan?’ Aisyah menjawab, ‘Ya.’ Saya bertanya lagi, ‘Dari bulan apa saja beliau berpuasa?’ Aisyah menjawab, ‘Beliau tidak memedulikan dari bulan apa beliau berpuasa’.” (HR Muslim)

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh

Dikutip dari buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunnah Rekomendasi Rasulullah karya Amirulloh Syarbini & Sumantri Jamhari, berikut adalah bacaan niat puasa Ayyamul Bidh.

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ayyami bidh sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: Saya niat puasa hari-hari putih, sunnah karena Allah ta’ala.

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Dikutip dari buku Rahasia Puasa Sunnah karya Ahmad Syahirul Alim, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan puasa Ayyamul Bidh. Sebab, meski hanya dikerjakan tiga hari pada setiap bulannya, puasa Ayyamul Bidh memiliki ganjaran yang besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Hal tersebut seperti yang diriwayatkan pada sebuah hadits, “Barang siapa yang berpuasa setiap bulan sebanyak tiga hari, itulah shiyamud dahr (puasa sepanjang tahun). Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala membenarkan sabdanya dengan menurunkan ayat, ‘Barang siapa yang mendatangkan satu kebaikan maka baginya ganjaran sepuluh kali lipatnya (QS Al An’am: 160).’ Satu hari puasa, seperti tiga puluh hari.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Maret 2024

Seperti yang telah disebutkan, puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 tiap bulannya. Mengacu pada Kalender Hijriah 2024 susunan Kementerian Agama (Kemenag) RI, puasa Ayyamul Bidh Maret 2024 bertepatan dengan bulan Ramadhan. Dengan kata lain, puasa yang lebih diutamakan pengerjaannya adalah puasa Ramadhan.

Hukum pengerjaan puasa Ramadhan adalah wajib. Sheikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam buku Syarah Adab Berjalan Menuju Shalat terjemahan Asmuni menyebutkan, wajibnya puasa Ramadhan tertuang dalam Al-Qur’an dan hadits atau sumber utama yang tidak lagi diperdebatkan oleh jumhur ulama. Dasar hukum puasa Ramadhan dalam Al-Qur’an terdapat pada surah Al Baqarah ayat 183,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Sementara itu, kewajiban puasa Ramadhan dalam hadits salah satunya tertuang dalam riwayat Ibnu Umar. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

بني الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Artinya: “Islam dibangun atas lima pilar; syahadat bahwa tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan salat, haji, dan puasa di bulan Ramadhan.” (Muttafaq Alaih)