Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan tanda-tanda kiamat melalui beberapa hadits. Salah satunya menyebutkan bahwa Palestina akan menjadi tempat berkumpulnya orang-orang beriman dan akan terlindungi saat kiamat tiba. Palestina juga dikenal sebagai Negeri Syam dan Baitul Maqdis. Wilayah ini akan menjadi benteng bagi orang-orang beriman ketika kiamat terjadi. Dalam buku “Mengungkap Berita Besar” karya ‘Abd al-Wahhāb ‘Abd al-Salām Ṭawīlah, disebutkan hadits yang menyatakan bahwa keimanan umat Muslim akan berada di Negeri Syam saat terjadi kekacauan di akhir zaman.
Dari Abdullah bin Amr Radiallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Akan terjadi perpindahan-perpiindahan, manusia akan bertolak ke tempat hijrah Ibrahim (yaitu Syam) sehingga tak seorang pun yang tinggal di bumi kecuali orang-orang kafir, dan bumi akan memuntahkan mereka, jiwa Allah membenci mereka, serta mereka digiring oleh api bersama kera-kera dan babi. Api itu bermalam bersama mereka dan beristirahat di siang hari bersama, serta melahap orang yang tertinggal dari mereka.” (HR Ahmad)
Imam Hakim meriwayatkan hadits mauquf dengan berkata, “hadits tersebut shahih sesuai dengan syarat keduanya (Bukhari Muslim).” Kemudian Adz Dzahabi menyepakatinya. “Akan datang suatu zaman dan tidak seorang mukmin pun yang masih berada di bumi, tetapi akan berkumpul di Syam.”
Palestina juga disebut sebagai tempat berkumpulnya para mukmin beriman. Mereka memegang teguh keimanan dan sama sekali tidak goyah meskipun diterpa ujian yang begitu berat.
Saat ini dunia menyaksikan bahwa warga Palestina harus menanggung derita akibat penjajahan yang dilakukan di bawah Israel.
Keteguhan iman orang-orang Palestina telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Abu Umamah Radiallahu ‘anha mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tak henti-hentinya umatku berpegang teguh pada kebenaran, bersikap keras terhadap musuh mereka, tidak goyah terhadap orang yang menentang mereka, serta tidak pula oleh musibah yang menimpa mereka sehingga tiba hari kiamat dan mereka tetap seperti itu.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, di manakah mereka?” Beliau menjawab, “Di Baitul Maqdis dan di bawah perlindungan Baitul Maqdis.” (HR Ahmad)
Palestina di Bawah Perlindungan Allah Subhanahu wa Ta’ala
Palestina menjadi wilayah yang mulia dan mendapat naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Abdullah bin Umar bin Khattab Radiallahu ‘anha dalam haditsnya terdahulu, “Api akan keluar dari Hadramaut sebelum hari kiamat.” Mereka berkata, “apa yang engkau perintahkan kepada kami?” Beliau menjawab, “Tetaplah kalian di negeri Syam.”
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kembali menegaskan melalui sabdanya, “Ingatlah bahwa iman akan berlindung di Syam ketika terjadi huru hara hari kiamat.” (HR Ahmad dan Thabrani)
Palestina juga disebut sebagai wilayah yang dijaga oleh malaikat-malaikat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana dijelaskan Zaid bin Tsabit Radiallahu ‘anha yang berkata, “Suatu hari kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedang menulis AL-Qur’an pada potongan kertas, lalu beliau bersabda, “Suatu keberuntungan bagi Syam.” Lalu aku bertanya, “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena para malaikat membentangkan sayap-sayapnya di atasnya.” (HR Turmudzi)
Benarkah Kemenangan Palestina jadi Tanda Kiamat?
Sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dawud menjelaskan bahwa salah satu tanda datangnya kiamat adalah kemenangan Palestina.
قَالَ يَا ابْنَ حَوَالَةَ إِذَا رَأَيْتَ الْخِلَافَةَ قَدْ نَزَلَتْ أَرْضَ الْمُقَدَّسَةِ فَقَدْ دَنَتْ الزَّلَازِلُ وَالْبَلَابِلُ وَالْأُمُورُ الْعِظَامُ وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنْ النَّاسِ مِنْ يَدِي هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ
Artinya, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Wahai anak Hawalah, apabila engkau melihat kekhilafahan telah turun di bumi yang disucikan maka sungguh telah dekat bencana gempa dan berbagai kesedihan serta perkara-perkara besar. Pada saat itu Hari Kiamat lebih dekat kepada orang-orang daripada tanganku ini dari kepalaku’.” (HR Abu Dawud).
Meskipun telah banyak disebutkan tanda-tanda kiamat melalui dalil Al-Qur’an dan hadits, namun tidak ada satu pun yang menjelaskan kapan waktu pasti terjadinya kiamat. Kiamat merupakan peristiwa yang menjadi rahasia Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 63, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
يَسْـَٔلُكَ ٱلنَّاسُ عَنِ ٱلسَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ ٱلسَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
Artinya: Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.
Wallahu ‘alam