Manfaat Menunaikan Ibadah Haji

by | May 5, 2025 | Info

Menunaikan ibadah haji adalah kewajiban dalam ajaran Islam yang merupakan bagian dari rukun Islam kelima. Perintah ini diperuntukkan bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat, baik secara fisik maupun finansial. Namun, masih banyak yang belum memahami secara mendalam manfaat yang terkandung dalam ibadah haji, sehingga penting bagi kita untuk mengetahui hikmah dan keutamaannya.

Setiap tahun, jutaan umat Islam dari berbagai negara melakukan perjalanan panjang menuju Baitullah di Kota Makkah. Perjalanan ini bukanlah perjalanan biasa, tetapi merupakan bentuk ketaatan kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā atas perintah-Nya yang telah ditegaskan dalam Al-Qur’an dan dicontohkan oleh Nabi Muḥammad Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam dalam hadits-haditsnya. Oleh karena itu, memahami alasan dan manfaat dari ibadah haji bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga dapat meningkatkan keimanan serta motivasi untuk menunaikannya ketika telah mampu.

Selain sebagai bentuk ketaatan dan kewajiban agama, ibadah haji mengandung berbagai manfaat yang sangat berharga, baik secara spiritual maupun fisik. Berikut ini adalah beberapa hikmah yang bisa dipetik dari ibadah haji:

1. Memberikan Kepuasan Batin dan Ketenangan Jiwa
Bagi seorang muslim, bisa menunaikan ibadah haji merupakan pencapaian yang luar biasa karena termasuk dalam rukun Islam. Ketenangan batin dan kepuasan hati muncul karena telah melaksanakan salah satu kewajiban besar dalam agama. Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melaksanakan ibadah ini, meskipun keinginan kuat telah dimiliki. Banyak orang yang terhalang oleh keterbatasan fisik, ekonomi, bahkan ada yang secara lahiriah sudah mampu, namun belum diizinkan oleh Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā untuk berangkat. Maka, mereka yang telah mendapatkan kesempatan ini patut bersyukur dan memaknainya dengan sungguh-sungguh.

2. Mendapatkan Pahala yang Besar dari Allah
Keutamaan ibadah haji juga terlihat dari janji pahala besar yang diberikan oleh Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā kepada hamba-Nya yang menunaikannya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mājah, disebutkan bahwa:

قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ؟ قَالَ: نَعَمْ، عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لَا قِتَالَ فِيهِ: الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ

“Aku berkata: Wahai Rasulullah, apakah wanita juga diwajibkan berjihad?”
Beliau menjawab, “Ya, bagi mereka ada jihad yang tidak mengandung peperangan, yaitu haji dan umrah.”

(HR. Ibnu Mājah)

Hadits ini menunjukkan bahwa ibadah haji memiliki nilai pahala yang tinggi, bahkan disamakan dengan jihad fi sabilillah yang mulia.

3. Melatih dan Menyehatkan Fisik
Pelaksanaan ibadah haji memerlukan stamina dan kekuatan fisik yang prima. Rangkaian ibadah seperti ṭawāf, sa’i, dan wukuf di Arafah menuntut tubuh untuk banyak bergerak dan tidak jarang dilakukan dalam waktu yang lama di tengah kerumunan jamaah. Oleh karena itu, setiap calon jamaah biasanya dianjurkan untuk memeriksa kesehatan sebelum berangkat. Aktivitas haji secara tidak langsung membantu membakar lemak, meningkatkan metabolisme, dan memperlancar peredaran darah. Ini menjadi manfaat jasmani yang jarang disadari namun sangat berarti.

4. Mengajarkan Kesabaran, Ketawakkalan, dan Keikhlasan
Banyaknya jumlah calon jamaah yang mendaftar setiap tahun tidak sebanding dengan kuota yang diberikan, sehingga waktu tunggu untuk bisa berangkat haji bisa memakan waktu bertahun-tahun. Proses panjang ini mengajarkan arti sabar, ikhlas, dan pasrah atas segala ketetapan dari Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā. Bahkan, ada sebagian orang yang rela melakukan berbagai cara untuk mempercepat keberangkatan, padahal sejatinya semua itu hanya dapat terjadi dengan izin dari-Nya. Maka, pelajaran besar dari ibadah ini adalah berprasangka baik kepada Allah dan percaya bahwa waktu terbaik akan datang sesuai takdir yang telah ditetapkan.

5. Membentuk Akhlak dan Kebiasaan Baik
Selama menunaikan ibadah haji, setiap jamaah diwajibkan untuk menjaga perilaku, menahan emosi, memperbanyak senyum, dan berkata dengan sopan. Hal-hal kecil seperti ini sebenarnya merupakan latihan akhlak yang sangat baik. Menghindari ucapan yang sia-sia, tidak mudah marah, serta menjauhi perbuatan yang tidak bermanfaat menjadi kebiasaan yang seharusnya terus dibawa pulang ke tanah air, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Haji sejatinya bukan hanya ibadah temporer, tapi transformasi diri secara menyeluruh.

6. Menjadi Waktu yang Mustajab untuk Berdoa dan Bertaubat
Selama di tanah suci, terdapat banyak tempat yang disebut sebagai tempat mustajab, di mana doa-doa dikabulkan oleh Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā. Tempat-tempat seperti Multazam, Padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina adalah lokasi yang penuh keberkahan. Maka, jamaah sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa, bersyukur, memohon ampun, serta bertaubat atas dosa-dosa yang telah lalu. Ibadah haji menjadi momen spiritual yang sangat mendalam untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan sepenuh hati.

Enam manfaat utama dari ibadah haji di atas hanyalah sebagian kecil dari hikmah yang terkandung di dalamnya. Masih banyak pelajaran lain yang bisa dirasakan oleh setiap jamaah yang menjalankannya dengan ikhlas dan penuh keimanan. Semoga dengan mengetahui manfaat ini, kita semua semakin terdorong untuk melaksanakan ibadah haji saat telah mampu, dan bagi yang belum, semoga diberikan kemudahan dan kelapangan rezeki oleh Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā untuk segera menunaikannya. Āmīn Yā Rabbal ‘Ālamīn.