Dalam buku Mereka yang Merindu karya Herman Palemmai, tarhib Ramadan berarti menyambut datangnya bulan Ramadan.
Secara bahasa, tarhib (ترحيب) memiliki arti penyambutan. Kata ini berasal dari Rahiba-Yarhabu-Rahaban (رحبا), yang bermakna ittasa’a (meluaskan, melapangkan). Selain itu, tarhib juga mengandung makna menerima dengan penuh kelapangan dan keterbukaan hati.
Tarhib juga digunakan sebagai ungkapan selamat datang atas kedatangan seseorang atau sesuatu yang istimewa.
Oleh karena itu, tarhib Ramadan berarti menyambut bulan Ramadan. Umat Islam melakukannya dengan penuh kegembiraan dan persiapan menyambut bulan suci ini.
Dalam buku Jamuan Ramadhan karya M.A. Fadlan Fatazka, tarhib Ramadan juga dimaknai sebagai momen untuk memperdalam ilmu dan memperbarui wawasan tentang Ramadan. Cara melaksanakannya beragam, salah satunya melalui ceramah agama yang membahas Ramadan dan puasa.
Cara Mengamalkan Tahrib Ramadan
Menyambut Ramadan dengan penuh kegembiraan serta mempersiapkan diri adalah tindakan yang baik. Hal ini bertujuan agar bulan Ramadan dapat dijalani dengan ibadah yang optimal demi meraih ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Terdapat beberapa amalan yang bisa dilakukan dalam menyambut Ramadan:
- Mempelajari Ilmu tentang Ramadan
Sebagai bentuk persiapan, umat Islam dapat mendalami pengetahuan tentang puasa dan amalan Ramadan. Salah satu caranya adalah dengan mempelajari fikih puasa agar lebih memahami tata cara dan hukum-hukumnya.
- Menjaga Kesehatan Fisik
Menyiapkan fisik juga menjadi aspek penting dalam menyambut Ramadan. Meskipun puasa Ramadan tidak seberat ibadah haji, memiliki tubuh yang sehat dan kondisi fisik yang prima tetap diperlukan agar dapat menjalankan ibadah dengan baik.
- Persiapan Harta
Di bulan Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sedekah. Semakin banyak memberikan sedekah di bulan Ramadan maka akan semakin banyak pahala yang akan diraih.
Dari Anas bin Malik RA seorang sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, meriwayatkan hadits sebagai berikut:
عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
Artinya: “Dari Anas dikatakan, Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama? Rasul menjawab, “Sedekah di bulan Ramadhan” (HR At-Tirmidzi).
- Membaca Doa Menyambut Ramadan
Membaca doa menyambut Ramadan juga menjadi salah satu tahrib Ramadan. Berikut doa yang dapat dibaca menjelang Ramadan tiba,
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلغنَا رَمَضَانَ
Allahumma bariklana fi rajaba wa sya’bana wa balighna ramadhana
Artinya, “Ya Allah, Ya Allah berkahilah kami di dalam bulan Rajab dan Syaban, dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadan.” (HR Ahmad)
اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـيْ رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلاً
Allahumma sallimni ila ramadhaana wasallim lii ramadhaana wa tasallamhu minni mutaqobbalan.
Artinya: “Ya Allah, selamatkan aku hingga sampai Ramadhan, dan selamatkan Ramadhan untukku, dan terimalah Ramadhan dariku dengan benar-benar diterima.” (Doa Yahya bin Abi Katsir dalam Hilyah).
- Meluruskan Niat
Menjelang Ramadan, seorang muslim perlu meluruskan niat dan memantapkan bahwa ibadah yang dikerjakan semata-mata karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tujuan dari meluruskan niat ini agar selama menjalankan ibadah, hati selalu tertuju pada ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala.