Kisah Nabi Yunus dan Ikan Nun

by | Apr 27, 2024 | Info

Nabi Yunus ‘Alaihis Salam pernah ditelan oleh sebuah ikan paus dan hidup di dalamnya. Menurut Al-Qur’an, ikan tersebut bernama ikan nun. Apakah ikan nun sekarang masih ada?

Kisah Nabi Yunus ‘Alaihis Salam ditelan ikan nun ada dalam beberapa surah di Al-Qur’an seperti surah Yunus, As-Saffat, dan Al-Anbiya’. Menukil Tafsir al-Azhar Jilid 6 karya Hamka, nun adalah nama dari ikan yang teramat besar di laut, yang dapat disebut pula sebagai ikan paus.

Kisah Nabi Yunus dan Ikan Nun

Pada Al-Qur’an surah Al-Anbiya’ ayat 87, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Artinya: “(Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis, “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”

Mengutip Tafsir Ibnu Katsir yang diterjemahkan oleh Abdul Ghoffar dan Abdurrahim Mu’thi, Nabi Yunus ‘Alaihis Salam adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada penduduk daerah Ninawa, suatu daerah di negeri Mousul. Nabi Yunus ‘Alaihis Salam menyeru mereka kepada Allah Ta’ala dan berdakwah mengenai ajaran Islam, akan tetapi mereka enggan menerimanya dan tetap berada di dalam kekufuran.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah As-Saffat ayat 140,

اِذْ اَبَقَ اِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙ

Artinya: “(Ingatlah) ketika dia berlari ke kapal yang penuh muatan,”

Dikutip dari Tafsir al-Azhar Jilid 7 karya Hamka, maksud lari pada ayat tersebut adalah mengelakkan diri dari kewajiban. Dikisahkan bahwa Nabi Yunus ‘Alaihis Salam merasa tidak tahan atas kekufuran kaumnya dan keluar dari lingkungan mereka dengan penuh kemurkaan.

Ia pun berjalan menuju tepi laut. Sesampainya di tepi laut, Nabi Yunus ‘Alaihis Salam melihat sebuah kapal yang hendak mulai berlayar. Nabi Yunus ‘Alaihis Salam tidak menghiraukan bahwa kapal tersebut telah sarat atau penuh. Beliau hanya berpikir untuk segera berlayar meninggalkan negeri tersebut.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah As-Saffat ayat 141,

فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِيْنَۚ

Artinya: “kemudian dia ikut diundi, maka dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian).”

Setelah kapal berlayar beberapa lama ternyata datanglah ombak dan gelombang yang kian lama kian besar. Nahkoda berkata untuk mengurangi isi kapal agar selamat dari terjangan ombak. Nabi Yunus ‘Alaihis Salam pun berundi bersama penumpang kapal untuk menentukan siapa yang akan dikeluarkan dari kapal tersebut.

Terpilihlah Nabi Yunus ‘Alaihis Salam. Ia tidak ragu-ragu dalam menjalankan apa yang telah menjadi kesepakatan dan segera melompat ke dalam laut.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surah As-Saffat ayat 142,

فَالْتَقَمَهُ الْحُوْتُ وَهُوَ مُلِيْمٌ

Artinya: “Dia kemudian ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.”

Ternyata, sebuah ikan besar yang disebut ikan nun telah menunggu Nabi Yunus ‘Alaihis Salam dengan mengangakan mulutnya, sehingga setelah Nabi Yunus ‘Alaihis Salam jatuh ke laut, ikan besar itu menelan beliau dengan tidak memakan atau mengunyah badannya sedikit pun. Badan Nabi Yunus ‘Alaihis Salam tetap utuh ketika jatuh ke dalam mulut ikan tersebut.

Apakah Ikan Nun Masih Ada Sekarang?

Apakah ikan nun masih ada sampai sekarang? Tidak ada yang dapat memastikan keberadaan ikan tersebut, tetapi terdapat ayat yang menyinggung perihal tersebut.

Allah bersabda dalam Al-Qur’an surah As-Saffat ayat 144,

لَلَبِثَ فِيْ بَطْنِهٖٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَۚ

Artinya: “niscaya dia akan tetap tinggal di perutnya (ikan) sampai hari Kebangkitan.”

Menurut Hamka dalam Tafsir al-Azhar Jilid 7, ikan nun tentu tidak akan hidup sampai hari Kiamat. Ayat tersebut merupakan cara yang lebih halus dalam menjelaskan kondisi Nabi Yunus ‘Alaihis Salam jika saja tidak bertasbih kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yakni badannya akan cair dalam perut ikan Nun ketika ikan tersebut mati.

Wallahu a’lam.