Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajarkan umatnya untuk menyisihkan sebagian dari harta mereka untuk keperluan bersedekah. Ini merupakan upaya untuk membantu sesama manusia dan membersihkan diri dari kelebihan harta. Kemudian, apa keutamaan bersedekah?
Perintah melaksanakan sedekah juga tertuang dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 267:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ اَخْرَجْنَا لَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ ۗ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِاٰخِذِيْهِ اِلَّآ اَنْ تُغْمِضُوْا فِيْهِ ۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ ٢٦٧
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu infakkan, padahal kamu tidak mau mengambilnya, kecuali dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
Abu Umamah meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang bersabda, “Seseorang masuk surga, lalu dia melihat tulisan di atas pintu surga ‘Satu sedekah dibalas sepuluh kali lipat, dan pinjaman dibalas 18 kali lipat.” (Hadits shahih, termuat dalam As-Silsilah Ash-Shahihah)
Keutamaan Sedekah
Dari buku Sedekah Pengubah Nasib: Membuka Jalan Rezeki dengan Banyak Memberi karya Aditya Akbar Hakim terdapat keutamaan-keutamaan sedekah diantaranya yaitu:
- Mendapat Doa dari Malaikat
Dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Nabi Saw. bersabda, “Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, ‘Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah kepada keluarga. Malaikat yang lain berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Ibnu Baththal berpendapat yang dimaksud mengeluarkan infaq wajib layaknya nafkah untuk keluarga dan nafkah untuk menjalin kekerabatan.
Rezeki tidak selalu berupa rupiah, rezeki bisa menjadi hal-hal baik seperti kesehatan, kesempatan, kesadaran untuk melaksanakan perintah Allah.
- Mendapat Pahala Besar
Surah Al-Baqarah ayat 261:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ٢٦١
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.”
Ibnu Katsir dalam tafsirnya berpendapat, ayat di atas adalah isyarat kalau setiap amal saleh yang dijalankan akan mendapatkan imbalan pahala berlimpah untuk Muslim yang menlakukannya.
- Memadamkan Kemarahan Allah
Kisah Qarun dalam Al-Qur’an karena keburukannya yang tidak ingin mengakui campur tangan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas kekayaan yang dirinya miliki.
Dia memberitahu kepada umat Islam seperti apa bila manusia menjadi sombong, manusia yang kufur nikmat, hingga akhirnya dilaknat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hingga nasib tragis Qarun dan seluruh harta miliknya dibenamkan oleh-Nya kedalam Bumi.
Kisah Qarun ini sebaiknya menjadi bahan pelajaran bagi semua umat Islam, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat tidak menyukai orang-orang yang berlaku sombong di muka Bumi.
- Menjadi Naungan di Padang Mahsyar
Siapa saja yang rajin bersedekah maka sedekahnya akan menjadi naungan di Padang Mahsyar. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Naungan orang beriman pada hari kiamat kelak adalah (sesuai) sedekahnya.” (HR. Ahmad)
- Jauh Dari Api Neraka
“Selamatkanlah diri kalian dari siksa Neraka, walaupun dengan sepuluh kurman. Jika kalian tidak mendapatkannya. Maka cukup dengan bertutur kata yang baik.” (HR. Al-Bukhari)
Kepada Siapa Sedekah Diberikan?
Dari buku Mukjizat Sedekah Lipat Ganda Sampai 700 Kali karya Aleeya Syaquila dijealskan sebelum bersedekah hendaklah mengetahui orang yang berhak mendapatkan sedekah kita.
Sedekah Kepada Kerabat Terdekat
Bahz ibn Hakim, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling patut aku beri pelayanan yang baik?” Beliau bersabda, “Ibumu, kemudian ibumu, kemudian ibumu, kemudian bapakmu, kemudian kerabatmu, lalu kerabatmu yang lebih dekat.” Kemudian beliau melanjutkan, “Seseorang tiada meminta kepada pengayomannya sesuatu harta yang ada pada dirinya, kemudian ia enggan untuk memberikannya, selain niscaya kelak pada hari Kiamat hartanya enggan ia berikan kepada orang yang memintanya itu akan menjadi banteng bertanduk.” (HR. Abu Dawud, al-Nasa’i, dan al-Tirmidzi).
Sedekah kepada yang Membutuhkan
Pertama, dari Abu Sa’id al-Khudri, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja orang Islam yang memberi pakaian orang Islam yang tidak memiliki pakaian, niscaya Allah akan memberinya pakaian dari hijaunya surga. Dan siapa saja orang Islam yang memberi makan orang Islam yang kelaparan, niscaya Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan surga. Dan siapa saja orang Islam yang memberi minum orang Islam yang kehausan, niscaya Allah akan memberinya minuman dari minuman suci yang tertutup.” (HR. Abu Dawud).
Pinjaman Termasuk Sedekah
Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tiap pinjaman adalah sedekah.” (HR. al-Thabrani).
Demikianlah penjelasan mengenai keutamaan sedekah. Begitu banyak hal ganjaran kebaikan bagi orang-orang yang bersedekah dengan ikhlas.