Keutamaan Menghadap Kiblat dalam Shalat

by | Jan 4, 2024 | Info

Mengutip laman Kemenag, berikut adalah tujuh keutamaan dari menghadap kiblat ketika sholat:

  1. Mengasah Kekhusyukan

Dengan menghadap kiblat, seluruh anggota tubuh akan terfokus pada satu arah. Menurut Syekh al-Jurjawi, tindakan ini akan mengasah kekhusyukan, menciptakan ketenangan, dan meneguhkan ketetapan iman dalam hati umat Islam, sekaligus menyinari hati mereka dengan cahaya-Nya.

Dalam Surat Al-An’am ayat 79, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا وَّمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَۚ

“Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hanya) kepada Yang menciptakan langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang lurus, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik.”

  1. Lambang Kesatuan

Ketika seluruh umat Islam di berbagai belahan dunia menghadap ke kiblat, secara tidak langsung mereka menyatakan persatuan sebagai saudara yang tulus saling mengasihi. Semua niat mereka bersatu dalam satu tujuan, yaitu Ka’bah.

Meskipun mereka berada di tempat-tempat yang berjauhan dan terpisah di berbagai negara, Ka’bah tetap menjadi tempat di mana hati-hati mereka berkumpul.

  1. Bukti Taat

Ketika seorang muslim dengan sigap menghadap kiblat pada saat muazin mengumandangkan “hayya ‘alas sholat, hayya ‘alal falaḫ,” tindakan ini merupakan bukti nyata dari ketaatannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah. Selain itu, Ka’bah (Makkah) merupakan tempat kelahiran Rasulullah Subhanahu wa Ta’ala.

Sebagai bentuk penghormatan, umat Islam menghadapkan wajahnya ke Ka’bah. Yang dianggap sebagai tempat paling mulia di seluruh muka bumi.

  1. Menanamkan Istiqamah

Menghadap kiblat dapat menanamkan sikap istiqamah dalam jiwa umat Islam. Karena manusia memiliki kecenderungan untuk menetapkan waktu dan tempat dalam menjalani rutinitasnya.

Perubahan dalam tempat dan waktu dapat menimbulkan ketidaknyamanan karena memerlukan penyesuaian dan adaptasi.

  1. Ungkapan Ketulusan

Menghadap kiblat dapat menjadi ekspresi ketulusan umat Islam. Saat seseorang ingin mengekspresikan ketulusannya dengan tanda khusus, biasanya ia akan memilih tempatnya.

Dengan menghadap kiblat disertai dengan kesiapan seluruh anggota tubuh dan hati yang tulus, dapat dikatakan bahwa seorang muslim telah melaksanakan kewajiban yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini sekaligus menunjukkan keikhlasannya.

  1. Bukti Kasih Allah Subhanahu wa Ta’ala pada Rasul-Nya

Menghadap kiblat menjadi pengingat bagi umat Islam akan kasih sayang Allah kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memutuskan menghadap ke Ka’bah lebih baik daripada menghadap ke Baitul Maqdis, beliau menengadah ke langit dan menantikan izin Allah. Tak lama kemudian, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan permintaan Rasulullah Subhanahu wa Ta’ala.

  1. Mengingat Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam dan Nabi Ismail ‘Alaihis Salam

Seperti yang kita ketahui, Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam dan Nabi Ismail ‘Alaihis Salam memegang peran penting dalam sejarah dan proses pembangunan Ka’bah. Dengan menghadap kiblat, umat Islam dapat terus mengingat dan mengenang jasa pendiri serta leluhur Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.