Ketika Para Orang Tua Pergi Haji atau Umroh

by | Jun 22, 2018 | Artikel, Info | 0 comments

Setiap tahun, jutaan umat Islam di dunia datang ke Tanah Suci Mekah untuk satu tujuan, menunaikan ibadah haji atau umroh. Ritual sakral ini adalah tradisi turun-temurun yang telah berlangsung selama ribuan tahun lamanya. Media TV maupun Internet juga turut andil dalam melestarikan tradisi sakral tersebut dengan menghadirkan liputan khusus kegiatan ibadah yang tengah berlangsung secara real time, seperti contoh tawaf.

Bagi mereka yang belum diberi kesempatan untuk berhaji, tayangan tersebut sedikit banyak memberi motivasi dan kebahagian tersendiri, tentang bagaimana perjalanan mereka, bagaimana rasanya berada di Tanah Suci Mekah, dan bagaimana melihat Kakbah secara langsung.
Namun kita lupa satu hal, di balik kebahagian tersebut juga terselip cerita perihal anak-anak yang ditinggalkan di rumah. Sudahkah mereka dicukupkan bekal lahir dan batin mereka selama para orang tuanya pergi berhaji?
Banyak sekali tantangan yang akan anak-anak hadapi dan banyak hal yang perlu Anda?sebagai orang tua?persiapkan bagi mereka, terutama untuk anak-anak yang masih kecil. Berikut adalah di antaranya:
Mencari Sosok Orang Tua Pengganti
Menemukan seseorang untuk menggantikan peran orang tua adalah pekerjaan yang sulit. Karena memang sosok tersebut tak tergantikan. Kebanyakan orang tua bergantung pada anggota keluarga lainnya untuk mengurus anak-anak mereka. Sebagian meninggalkan anak-anak mereka di rumah sendiri dan meminta keluarga lainnya untuk menetap bersama mereka selama sementara waktu. Bukan tanpa alasan, rumah sendiri dinilai lebih bisa membuat anak-anak tetap nyaman tanpa harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Sedangkah sebagian lainnya akan meminta anak-anak mereka untuk tinggal bersama anggota keluarga lain. Keputusan tersebut juga bukan tanpa alasan, melainkan sebuah pemikiran ketika lingkungan baru dinilai bisa menjauhkan anak-anak dari rasa kangen atau rindu terhadap orang tua mereka. Karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda, jadi keputusan apapun yang diambil oleh orang tua merupakan yang terbaik. Tidak ada yang lebih mengerti kita lebih dari orang tua kita, bukan?

Hari Raya Tanpa Ayah ? Bunda

Pelaksanaam ibadah haji tentu selalu berbarengan dengan Hari Raya Iduladha. Sedangkan untuk umroh sendiri, banyak yang melakukannya pada saat bulan Ramadan karena dinilai sebagai waktu yang lebih afdal.

Bagi anak-anak, hal ini merupakan tantangan yang paling berat. Seperti yang kita ketahui, hari raya dan Ramadan adalah hari keluarga, ketika semua sanak famili berkumpul, menyapa satu sama lain, menghabiskan waktu bersama, dan berbagi kebahagiaan. Anak-anak akan merasa sedih ketika orang terbaik dalam hidup mereka untuk sementara waktu tidak berada di sisi saat hari raya.

Ketika anak-anak dalam keluarga lain hadir dengan formasi lengkap, ayah beserta ibunya, namun anak-anak yang orang tuanya pergi haji, hanya bisa mengamati mereka. Jadi wajar saja ketika anak-anak kita akan mulai menangis, sedih, merasakan rindu, atau bahkan beberapa merengek meminta orang tua mereka pulang ketika Lebaran tiba.

Setiap orang tua yang pergi haji atau umroh sadar betul akan konsekuensinya. Mereka juga telah mempertimbangkan apa yang terbaik untuk anak-anak mereka. Untuk anak-anak, hidup tanpa orang tua mereka juga tidak selamanya berdampak buruk. Banyak hal baik dan pelajaran berharga yang juga mereka terima. Salah satu contohnya adalah mereka akan lebih sadar dan menghargai bahwa orang tua merupakan sosok yang penting dalam hidup mereka. Anak-anak juga akan belajar bagaimana cara untuk menjadi mandiri dan hidup tanpa orang tuanya sisi mereka. Dan akhirnya, mereka akan menjadi sosok yang lebih baik dan lebih mandiri daripada sebelumnya.

Astra Website Security
×