Keistimewaan Masjid Nabawi

by | Apr 25, 2025 | Info

Masjid Nabawi merupakan salah satu tempat suci dan bersejarah yang menjadi tujuan utama umat Islam ketika melakukan perjalanan ke tanah suci, selain Masjidil Haram di Kota Makkah. Masjid yang berada di jantung Kota Madinah ini tidak hanya memiliki keindahan arsitektur yang luar biasa, tetapi juga menyimpan nilai-nilai sejarah yang sangat kental, khususnya dalam perjalanan dakwah dan penyebaran agama Islam di masa awal.

Masjid ini dibangun langsung oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para sahabat. Pembangunannya dilakukan di atas lahan yang berasal dari tanah wakaf milik As’ad bin Zurarah, tanah milik dua anak yatim bernama Sahal dan Suhail yang dibeli seharga 10 dinar, serta sebagian tanah bekas makam umat Muslim yang telah rusak. Pada awalnya, Masjid Nabawi hanya memiliki luas sekitar 1.050 meter persegi. Namun, seiring perkembangan waktu dan kebutuhan jamaah yang semakin meningkat, Masjid Nabawi mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan, terutama pada masa pemerintahan Raja Fahd, hingga akhirnya mencapai luas hampir 100.000 meter persegi seperti sekarang ini.

Masjid Nabawi memiliki sejumlah keistimewaan yang menjadikannya sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Beberapa di antaranya adalah:

1. Keutamaan Shalat di Masjid Nabawi

Dalam berbagai hadis, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keutamaan besar bagi siapa pun yang melaksanakan shalat di Masjid Nabawi. Di antara sabda beliau yang masyhur adalah:

  • Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama dari seribu shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram.”

  • Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau bersabda:
    “Barang siapa melaksanakan shalat di masjidku sebanyak 40 kali shalat tanpa terlewat satu pun, maka akan dicatat baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari azab, serta terhindar dari sifat munafik.”
    (Riwayat Thabrani dan Ahmad)

  • Dari Sa’id bin Musayyab, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
    “Janganlah bersiap-siap melakukan perjalanan jauh, kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjidil Aqsa, dan masjidku ini (Masjid Nabawi).”
    (Riwayat Bukhari, Abu Dawud, dan Muslim)

2. Makam Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Salah satu keistimewaan utama Masjid Nabawi adalah keberadaan makam Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berada di sisi timur masjid, tepat di bawah kubah hijau (Green Dome). Awalnya, lokasi makam tersebut merupakan rumah beliau bersama istrinya, Siti Aisyah radhiyallahu ‘anha. Di samping makam Nabi, terdapat pula makam dua sahabat mulia beliau, yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhuma.

Bangunan pusara ini memiliki empat pintu, antara lain:

  • Pintu At-Taubah di sisi kiblat

  • Pintu Fatimah di sisi timur

  • Pintu Tahajjud di sisi utara

  • Satu pintu lain di sisi barat yang mengarah ke area Raudhah dan kini telah ditutup

3. Raudhah, Taman Surga di Dunia

Di antara rumah Nabi dan mimbarnya terdapat area yang disebut Raudhah, yang diyakini sebagai bagian dari taman-taman surga di dunia. Keistimewaan Raudhah ini disabdakan langsung oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim:
“Di antara rumahku dan mimbarku terdapat taman-taman surga, dan mimbarku berada di atas telagaku.”

Raudhah memiliki karpet berwarna hijau yang menjadi penanda khusus. Tempat ini senantiasa dipadati oleh jamaah yang ingin berdoa dan mencari keberkahan. Bagi jamaah perempuan, akses ke Raudhah dibatasi hanya pada waktu tertentu, yakni saat waktu dhuha hingga menjelang shalat dzuhur, karena pada waktu shalat wajib area ini hanya diperuntukkan bagi jamaah pria.

4. Mimbar Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam

Mimbar asli Nabi berada di sebelah kanan Raudhah, jika menghadap ke arah kiblat. Mimbar ini awalnya terbuat dari kayu hutan di wilayah utara Madinah dan memiliki tiga anak tangga. Pada masa kekhalifahan Mu’awiyah, mimbar tersebut dimodifikasi dengan menambahkan beberapa tiang dan meletakkan mimbar asli di bagian paling atas, sehingga totalnya menjadi sembilan tingkat.

Namun, mimbar beberapa kali diganti akibat musibah kebakaran, termasuk pada tahun 654 H dan 886 H. Mimbar yang saat ini digunakan terbuat dari marmer dengan hiasan ukiran emas. Di bagian atasnya terdapat kubah kecil yang disangga oleh empat tiang. Di bagian bawahnya terdapat sebuah pintu dengan ukiran ayat-ayat suci Al-Qur’an. Meski mengalami beberapa kali pergantian, lokasi penempatannya tetap sama dengan posisi mimbar asli Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saat ini, mimbar tersebut terdiri dari 12 tingkat, dengan 9 tingkat di dalam pintu dan 3 tingkat di bagian luar.

5. Mihrab sebagai Penanda Kiblat

Mihrab merupakan ceruk kecil di dinding masjid yang berfungsi sebagai tempat imam memimpin shalat dan menunjukkan arah kiblat. Mihrab pertama di Masjid Nabawi dibangun setelah turunnya perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memindahkan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah di Makkah, yaitu pada tahun ke-2 Hijriah.

Saat ini, di dalam Masjid Nabawi terdapat lima mihrab, yaitu:

  • Mihrab Majidi

  • Mihrab Nabawi

  • Mihrab Sulaiman

  • Mihrab Tahajjud

  • Mihrab Usmani

Semoga penjelasan mengenai keistimewaan Masjid Nabawi ini dapat menambah pengetahuan serta menumbuhkan rasa cinta yang lebih dalam terhadap tempat-tempat suci dalam Islam. Semoga pula, kita semua diberi kesempatan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk bisa mengunjungi Masjid Nabawi, merasakan suasananya yang penuh berkah, dan memperbanyak ibadah di dalamnya. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.