Keajaiban Surah Al-Fatihah

by | May 19, 2025 | Info

Al-Qur’an adalah kitab suci yang menjadi pedoman utama bagi seluruh umat Islam. Di dalamnya tersimpan jutaan hikmah dan pelajaran hidup yang tak ternilai harganya. Setiap huruf, kata, dan kalimat yang tertulis di dalam Al-Qur’an memiliki makna mendalam dan disusun dengan keindahan luar biasa. Pemilihan kata-katanya sangat sempurna, sehingga ayat-ayat yang terkandung di dalamnya terdengar merdu dan menyentuh hati, tanpa mengurangi makna hakiki yang disampaikan. Begitu agungnya Al-Qur’an, sehingga setiap ayatnya memberikan cahaya petunjuk bagi siapa saja yang membacanya dengan penuh keimanan.

Sebagai umat Islam, sudah semestinya kita tidak hanya mampu membaca dan memahami Al-Qur’an, tetapi juga menghafalkan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu surah yang memiliki kedudukan sangat penting adalah Surah Al-Fatihah. Surah ini adalah pembuka dalam Al-Qur’an dan menjadi bacaan wajib dalam setiap rakaat shalat, baik itu shalat fardu maupun sunnah. Tanpa membaca Surah Al-Fatihah, maka shalat yang dikerjakan tidak sah. Hal ini menunjukkan betapa istimewanya surah ini hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari ibadah yang paling utama.

Lantas, apa saja keutamaan dan makna mendalam yang terkandung dalam Surah Al-Fatihah sehingga ia memiliki kedudukan yang begitu mulia dalam Islam? Dalam berbagai tafsir Al-Qur’an, dijelaskan bahwa Surah Al-Fatihah bukan hanya indah dalam bacaan, tetapi juga penuh dengan nilai-nilai keimanan yang tinggi.

1. Membaca Ta’awudz Sebelum Memulai

Sebelum membaca Surah Al-Fatihah, sangat dianjurkan untuk mengucapkan ta’awudz:

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

Membaca ta’awudz memiliki makna yang dalam, yaitu membersihkan lisan dari segala bentuk dosa yang mungkin telah dilakukan, seperti berkata kasar, berbohong, bergunjing, atau berkata tidak baik lainnya. Dengan membaca ta’awudz, kita memohon perlindungan dari gangguan syaitan dan menyiapkan diri untuk membaca ayat-ayat suci dengan hati yang bersih. Menurut pendapat Ja’far ash-Shadiq, ta’awudz diwajibkan hanya dalam membaca Al-Qur’an, bukan pada amal ibadah lainnya.

2. Makna Besar di Balik Basmalah

Ayat pertama dalam Surah Al-Fatihah adalah:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”

Basmalah adalah kunci pembuka segala amal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits riwayat Abu Daud:

“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan menyebut nama Allah, maka terputus keberkahannya.”

Ayat ini mengajarkan kita untuk selalu memulai segala sesuatu dengan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta’ala agar mendapatkan berkah, ridha, dan pertolongan-Nya. Basmalah juga menjadi bentuk permohonan agar kita senantiasa berada dalam rahmat dan lindungan Allah serta terhindar dari bisikan syaitan. Dalam tafsir Ali ash-Shabuni dijelaskan bahwa membaca basmalah merupakan bentuk pernyataan keimanan yang menegaskan keesaan Allah dan menolak segala bentuk kemusyrikan.

3. Lafadz Na’budu dan Nasta’in: Simbol Kerendahan Hati

Dalam ayat kelima Surah Al-Fatihah tertulis:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.”

Dua lafadz penting, na’budu (kami menyembah) dan nasta’in (kami memohon pertolongan), menunjukkan bahwa manusia sepenuhnya bergantung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ayat ini mengajarkan kita untuk bersikap rendah hati dan tidak sombong, karena segala sesuatu di dunia ini hanya bisa terjadi dengan izin dan pertolongan dari-Nya. Kalimat ini juga menjadi bentuk pengakuan bahwa hanya Allah yang patut disembah dan menjadi tempat bergantung dalam segala hal.

4. Penekanan pada Nikmat dan Peringatan terhadap Murka Allah

Ayat ketujuh Surah Al-Fatihah berbunyi:

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
“(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

Dalam ayat ini, lafadz أَنْعَمْتَ (yang Engkau beri nikmat) disandarkan langsung kepada Allah sebagai bentuk pujian bahwa segala nikmat berasal dari-Nya. Namun pada bagian selanjutnya, penyebutan pihak yang dimurkai (al-maghḍūb) dan yang sesat (aḍ-ḍāllīn) tidak disandarkan secara langsung kepada Allah. Hal ini menunjukkan kelembutan bahasa Al-Qur’an yang mengajarkan adab dalam berbicara tentang sifat murka dan penyesatan, sekaligus menekankan bahwa Allah Maha Adil.

Keutamaan Membaca Surah Al-Fatihah

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Membaca Surah Al-Fatihah memiliki pahala seperti membaca sepertiga Al-Qur’an.”

Hadits ini menunjukkan betapa besar ganjaran yang dijanjikan bagi mereka yang membaca Surah Al-Fatihah. Bahkan, dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa membaca Surah Al-Fatihah sebanyak 20 kali setelah shalat fardu dan disertai dengan permohonan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bisa membuka jalan kemudahan dalam berbagai urusan dunia serta membuka pintu rezeki.

Penutup

Semoga melalui penjelasan ini, kita semakin memahami keistimewaan Surah Al-Fatihah dan semakin mencintai Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Marilah kita terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan memperbanyak ibadah, tidak hanya shalat wajib tetapi juga ibadah lainnya seperti haji dan umrah. Bagi yang telah diberi kemampuan, hendaknya segera merencanakan untuk menunaikan ibadah ke Baitullah, dan memilih biro perjalanan yang terpercaya untuk mendampingi langkah ibadah Anda menuju rumah Allah yang suci.