Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar

by | May 30, 2024 | Info

Islam hadir dengan konsep iman kepada qada dan qadar sebagai panduan yang komprehensif untuk menjalani kehidupan dengan penuh makna dan tujuan. Dalam ajaran Islam, qada dan qadar merupakan rukun iman yang keenam, yang menegaskan pentingnya keyakinan terhadap takdir baik dan buruk yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Memahami hakikat iman kepada qada dan qadar bukan hanya membuka gerbang ketenangan jiwa, tetapi juga memperkuat ketangguhan diri. Keyakinan ini membantu manusia menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya dengan lapang dada, serta memandang setiap peristiwa sebagai bagian dari rencana Ilahi yang memiliki hikmah dan pelajaran tersendiri. Dengan meyakini qada dan qadar, seseorang akan terhindar dari sifat sombong, karena ia menyadari bahwa segala kesuksesan adalah pemberian Allah dan bukan semata-mata hasil usahanya sendiri. Di sisi lain, keyakinan ini juga melindungi manusia dari putus asa ketika menghadapi kegagalan atau kesulitan, karena ia percaya bahwa setiap ujian adalah bagian dari takdir Allah yang harus dihadapi dengan sabar dan ikhlas.

Dengan demikian, iman kepada qada dan qadar tidak hanya menjadi landasan spiritual yang mendalam, tetapi juga memberikan bimbingan praktis dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ia mengajarkan manusia untuk selalu bersyukur dalam keadaan senang dan bersabar dalam keadaan sulit, serta menghindarkan dari sikap berlebihan dalam menyikapi keberhasilan atau kegagalan. Dalam keseluruhannya, iman kepada qada dan qadar menjadi pilar penting yang membentuk karakter seorang Muslim yang tangguh, sabar, dan bijaksana dalam menghadapi liku-liku kehidupan.

Iman kepada Qada dan Qadar

Dijelaskan dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan Kemenag RI, secara bahasa qada berarti hukum, keputusan, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan, mewujudkan, atau menjadikan.

Secara istilah, yang dimaksud qada adalah ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap segala sesuatu sejak zaman azali, yaitu zaman sebelum segala sesuatu tercipta.

Sementara itu, qadar secara bahasa berarti kepastian, ukuran, kekuasaan, kemampuan, peraturan, perwujudan kehendak. Secara istilah, qadar adalah perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap semua makhluk-Nya dalam ukuran dan betuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya.

Hubungan antara qada dan qadar merupakan hubungan yang tidak bisa dipisahkan dan merupakan satu kesatuan. Hal ini karena qada diibaratkan sebagai rencana, sedangkan qadar diibaratkan sebagai perwujudan atau kenyataan yang terjadi.

Seruan Beriman kepada Qada dan Qadar

Dikutip dari buku Pintar Muslim dan Muslimah karya Rina Ufatul Hasanah, beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu rukun iman yang harus diyakini oleh umat Islam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surah Al-Hadid ayat 22-23,

مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَا ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ ٢٢ لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَآ اٰتٰىكُمْ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۙ ٢٣

Artinya: “Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah. (Yang demikian itu kami tetapkan) agar kamu tidak bersedih terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.”

Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar

Kembali mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan Kemenag RI, seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan memperoleh banyak hikmah dan manfaat, seperti:

  • Lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
  • Melatih diri senantiasa ikhlas, rida, lapang dada, dan berjiwa besar dalam menerima segala sesuatu yang berhubungan dan qada dan qadar Allah
  • Melatih diri untuk senantiasa berusaha dan bekerja keras secara maksimal
  • Melatih diri memiliki etos kerja yang tinggi
  • Melatih diri senantiasa berdoa untuk menggapai suatu tujuan
  • Melatih diri senantiasa bersyukur ketika mendapat nikmat dari Allah
  • Melatih diri senantiasa bersabar ketika terkena musibah atau Melatih diri senantiasa menjauhkan dari sifat sombong
  • Melatih diri senantiasa bersikap husnuzan atau berprasangka baik kepada Allah
  • Melatih diri senantiasa optimis
  • Melatih diri senantiasa memiliki jiwa qanaah
  • Melatih diri senantiasa memiliki jiwa yang tenang
  • Melatih diri senantiasa bertawakal kepada Allah setelah berikhtiar dengan maksimal dan berdoa