Doa Safar sesuai Sunnah

by | Oct 12, 2024 | Info

Doa safar sesuai sunnah dapat dipanjatkan umat Islam yang sedang melakukan perjalanan. Sebab, dalam sebuah hadits waktu bepergian menjadi momen mustajab berdoa.

“Ada tiga doa yang mustajab (dikabulkan), tak ada keraguan padanya; doa orang dizalimi, doa musafir, dan doa seorang bapak untuk anaknya.” (HR Abu Daud)

Mengutip buku Fiqih Do’a dan Dzikir Jilid 1 oleh Syaikh Abdurraazb bin Abdul Muhsin Al-Badr terbitan Griya Ilmu, semakin lama perjalanan seseorang, semakin dekat pula pengabulan doanya. Dikatakan, momen safar bertepatan dengan luluhnya jiwa yang disebabkan dari lamanya terasing di suatu tempat dan menanggung kesulitan.

Melalui hadits lainnya, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebut bahwa safar adalah bagian dari azab karena kesulitan yang dihadapi oleh musafir atau pelaku safarnya. Ini berlaku selama safar yang dilakukan bukan untuk perbuatan maksiat.

“Safar adalah bagian dari azab (siksaan). Ketika safar salah seorang dari kalian akan sulit makan, minum dan tidur. Jika urusannya telah selesai, bersegeralah kembali kepada keluarganya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Doa Safar sesuai Sunnah

Mengutip dari buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syekh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi terjemahan Tirmidzi Lc dkk, berikut sejumlah doa safar sesuai sunnah yang bisa diamalkan.

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ

Arab latin: Bismillahhi tawakkaltu ‘alallah, laa haula wa laa quwwata illa billaah, allahumma inni audzubika an adhilla aw udholla aw azilla aw uzalla aw azhlima aw uzhlama aw ajhala aw yujhala alayya

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, dan tidak ada daya maupun kekuatan kecuali dengan izin Allah. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari menjadi sesat atau disesatkan, dari tergelincir atau digelincirkan, dari berbuat zalim atau dizalimi, dari menjadi bodoh atau dibodohi.”

Doa Naik Kendaraan

Setelah membaca doa safar, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa kendaraan. Berikut bacaannya yang dikutip dari buku Kumpulan Dzikir dan Doa Shahih: Tuntunan Hidup 24 Jam karya Anshari Taslim.

  1. Doa Naik Kendaraan Darat

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبَّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Arab latin: Subhaanalladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin, wa innaa ilaa robbinaa lamun qolibuun

Artinya: “Mahasuci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak akan mampu menguasainya, dan sungguh kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

  1. Doa Naik Kendaraan Laut

بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا، إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Arab latin: Bismillaahi majreehaa wa mursaahaa, inna robbii laghofuurur rohiim

Artinya: “Dengan nama Allah, kami berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”

  1. Doa Naik Kendaraan Udara

اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ اَللّٰهُمَّ اَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِوَالْخَلِيْفَةُفِى الْاَهْلِ

Arab latin: Allaahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu allaahumma anta ashshoohibu fissafari walkholiifatu fil-ahl.

Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah kami bepergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam bepergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga.”

Bisa juga membaca doa berikut,

للهُ أَكْبَر، اللهُ أكْبر، الله أكْبَر، سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ

Arab latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Subhanalladzi sakkhoro lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibun, allahumma inna nas’aluka fii safarinaa hadzal birro wat taqwa wa minal ‘amal maa tardho, allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza wa athwi ‘annaa bu’dahu, allahumma antash shohibu fis safari wal kholifatu fil ahli, allahumma inni a’udzubika min wa’tsaais safari wa kaabatil mandzhori wa suuil munqolibi fil maali wal ahli.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menundukkan (pesawat) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridhai.

Ya Allah, permudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga.”

Anjuran Memperbanyak Doa dan Zikir Selama Perjalanan

Diterangkan dalam Buku Pintar Beribadah dalam Perjalanan oleh Mahima Diahloka, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa dan zikir selama perjalanan sesuai sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kaum muslimin bisa membaca tasbih saat berada di dataran rendah, bisa pula takbir saat di dataran tinggi.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam sebuah hadits,

“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan pasukannya apabila naik ke tempat tinggi mereka bertakbir. Jika turun mereka bertasbih.” (HR Abu Daud)

Itulah doa safar sesuai sunnah yang dapat diamalkan. Semoga bermanfaat.