Cara Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam saat berbuka puasa dapat dijadikan contoh bagi umat Islam. Tindakan yang beliau lakukan saat berbuka puasa bisa menjadi amalan sunnah yang penuh dengan pahala.
Puasa Ramadan merupakan ibadah wajib bagi umat muslim, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surah Al Baqarah ayat 183. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ – ١٨٣
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun banyak dijelaskan keutamaan dari puasa Ramadan.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Barangsiapa berpuasa (khususnya di bulan Ramadan) dan mengetahui segala batas-batasnya serta memelihara diri dari segala yang baik bagi dirinya niscaya puasanya itu akan menghapus dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Ahmad)
Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Bagi orang yang berpuasa, terdapat dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Dan, sungguh, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum dari pada aroma kasturi.” (HR. Bukhari)
Ramadan adalah bulan dilipatgandakan pahala, setiap amalan akan mendapatkan banyak keutamaan. Termasuk ketika momen buka puasa, karena banyak keutamaan di waktu tersebut.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa ketika waktu Maghrib telah tiba Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka,” (HR Bukhari & Muslim)
Cara Berbuka Puasa ala Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Merangkum buku Dahsyatnya Puasa Wajib & sunah Rekomendasi Rasulullah oleh Amirulloh Syarbini & Sumantri Jamhari disebutkan beberapa hadits yang secara khusus membahas keutamaan buka puasa dan cara berbuka puasa yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
- Menyegerakan Berbuka
Dianjurkan untuk berbuka puasa dengan segera ketika telah masuk Maghrib. Disebutkan dalam hadits riwayat Sahl bin Sa’ad,
لا يَزَالُ النَّاسُ بِغَيْرِ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya: “Manusia selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Darami, Malik, Baihaqi, Ahmad & Tirmidzi)
- Membaca Doa
Waktu berbuka puasa juga menjadi waktu mustajab yang bisa diandalkan untuk berdoa. Doa orang yang sedang berbuka puasa, termasuk salah satu doa yang tidak tertolak.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak; 1) orang yang berpuasa hingga ia berbuka, 2) pemimpin yang adil, 3) dan orang yang terdzalimi.” (HR Ibnu Majah, Ahmad & Tirmidzi)
Dalam riwayat shahih disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melafalkan doa ini ketika berbuka puasa:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّت الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى
Latin: Dzahaba azh-zhama`u wa ibtallatil-‘urûqu wa tsabatal-ajru in syâ`allâhu ta’âlâ
Artinya: “Dahaga telah pergi, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insya Allah.” (HR Abu Dawud & Baihaqi)
Dalam riwayat lain beliau membaca doa berbuka puasa, dengan lafaz berikut ini:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Latin: Allahumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu
Artinya: “Ya Allah, aku berpuasa hanya untuk-Mu dan aku berbuka dengan rezeki-Mu.” (HR Abu Dawud & Baihaqi)
Ketika menyantap hidangan berbuka puasa, usahakan untuk tetap menjaga adab. Diriwayatkan Umar bin Abi Salamah, ia menuturkan: “Dahulu aku pernah berada di rumah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan tanganku berkeliaran di atas nampan makanan, maka beliau berkata kepadaku,
‘Wahai anak! Bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dengan mengambil yang terdekat darimu.” (HR Bukhari & Muslim)
- Berbuka Puasa dengan Kurma atau Air Putih
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memakan kurma berjumlah ganjil ketika berbuka puasa. Jika tidak ada kurma, beliau berbuka dengan air putih.
Dalam riwayat Anas bin Malik, ia berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berbuka dengan beberapa kurma yang masih basah sebelum sholat (Maghrib). Jika tidak ada, beliau berbuka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan meminum air.” (HR Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi & Hakim)