Seluruh hewan di muka bumi sama seperti manusia. Mereka adalah makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mereka hidup berdampingan dengan manusia, bahkan sebagian dipelihara dan menjadi sahabat setia. Hewan juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam.
Namun, berbeda dengan manusia yang dibebani tanggung jawab atas perbuatannya, hewan tidak memiliki kewajiban agama. Mereka tidak diikat perintah dan larangan seperti manusia.
Lalu, bagaimana nasib hewan di akhirat? Adakah hewan yang akan masuk ke neraka?
Nasib Hewan Setelah Mati
Mengenai pertanyaan adakah hewan yang masuk neraka, jawabannya adalah tidak ada. Hewan tidak dibebani kewajiban agama seperti manusia, sehingga mereka tidak dinilai berdasarkan perbuatannya.
Berkenaan dengan ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda. Berikut bunyi haditsnya,
إن الله يحشر الخلق كلهم، كل دابة وطائر وإنسان، يقول للبهائم والطيركونوا ترابًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan seluruh makhluk, termasuk semua binatang melata, burung, dan manusia. Allah berkata kepada binatang dan burung, ‘Jadilah kalian tanah!’ Pada saat itu orang kafir akan berkata, ‘Oh, andai saja aku menjadi tanah’ (QS An Naba ayat 40),'” (HR Ibnu Jarir).
Berdasarkan hadits ini, dapat diketahui bahwa seluruh hewan juga nantinya akan dibangkitkan kembali dan dikumpulkan di Padang Mahsyar bersama manusia.
Dilansir dari buku Ensiklopedia Kiamat oleh Dr. Umar Sulaiman al Asygar, Syekh Muhammad menjelaskan bahwa tujuan dari seluruh hewan yang dibangkitkan dan berkumpul di Padang Mahsyar adalah untuk qisas.
Qisas bagi hewan di akhirat ini merupakan keadilan bagi hewan yang tidak bertanduk. Khususnya bagi hewan yang telah ditanduk oleh hewan bertanduk selama di dunia.
Pernyataan dari Syekh Muhammad juga dijelaskan dalam sebuah hadits. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Qisas akan diberlakukan di antara semua makhluk, bahkan antara binatang yang bertanduk dan yang tidak, serta antara semut kecil dengan semut kecil lainnya,” (HR Ahmad).
Meskipun begitu, qisas bagi makhluk tidak mukallaf tentunya berbeda dengan makhluk mukallaf. Menurut Imam Besar An Nawawi, qisas berlaku pada hewan bukan qisas taklif, melainkan qisas muqabalah.
Mengutip dari Ustad Syafiq Riza Basalamah dalam kanal YouTube Syafiq Riza Basalamah Official, menjelaskan bahwa alasan hewan tidak dikenakan keputusan akhir untuk masuk ke neraka atau surga adalah karena setiap hewan merupakan ghairu mukallaf atau tidak diwajibkan perintah ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hewan Istimewa yang Masuk Surga
Meskipun begitu, terdapat 10 hewan yang dijanjikan akan memasuki surga. Termaktub dalam kitab Miskiyatul Anwar karya Imam al-Ghazali, melalui riwayat Muqatil dan turut dinukil dalam Sirah Badi’uzzaman Said an-Nursi, terdapat hewan-hewan yang akan masuk surga bersama kaum mukmin.
Berikut ini adalah 10 hewan yang dijanjikan untuk masuk surga.
- Unta Nabi Saleh ‘Alaihis Salam
- Anak sapi Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam
- Domba Ismail ‘Alaihis Salam yang dikurbankan oleh Habil
- Sapi bani Israil (Nabi Musa ‘Alaihis Salam)
- Ikan paus yang menelan Nabi Yunus ‘Alaihis Salam
- Keledai Nabi Uzair ‘Alaihis Salam
- Semut Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salam
- Burung Hudhud Balqis
- Anjing ashabul kahfi
- Unta Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Selain hewan di atas, ada ulama yang menambahkan bahwa serigala Nabi Ya’qub ‘Alaihis Salam juga akan masuk surga. Hal itu termaktub dalam Nuzhah al-Majalis wa Muntakhab an-Nafa’is karya Syaikh ash-Shafuri.