Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan bumi sebagai tempat yang penuh keberkahan, yang diperuntukkan sebagai tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Melalui firman-firman-Nya yang mulia, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan perintah kepada umat manusia agar mereka menjelajahi dan memanfaatkan bumi ini dengan sebaik-baiknya. Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang menegaskan perintah dan anjuran untuk melakukan perjalanan sebagai bentuk eksplorasi dan refleksi atas ciptaan-Nya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga menekankan pentingnya perjalanan melalui hadits-haditsnya. Beliau menjelaskan berbagai hikmah, manfaat, dan kebaikan yang dapat diperoleh dari melakukan perjalanan, baik itu dalam konteks mencari ilmu, mendekatkan diri kepada Allah, maupun mengambil pelajaran dari peristiwa yang terjadi di berbagai tempat. Penjelasan lebih rinci mengenai hal ini dapat Anda simak pada uraian berikut.
Ayat Al-Qur’an tentang Menjelajah Bumi
Berikut beberapa ayat Al-Qur’an tentang perjalanan dan anjuran menjelajahi bumi.
- Surat Al-Mulk Ayat 15
هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ ذَلُولًا فَٱمْشُوا۟ فِى مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا۟ مِن رِّزْقِهِۦ ۖ وَإِلَيْهِ ٱلنُّشُورُ
Artinya: Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
- Surat Al-An’am Ayat 11
قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ ٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ
Artinya: Katakanlah, “Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.”
- Surat Ar-Rum Ayat 42
قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلُ ۚ كَانَ أَكْثَرُهُم مُّشْرِكِينَ
Artinya: Katakanlah, “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)”.
- Surat Ar-Rum Ayat 9
أَوَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَانُوٓا۟ أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَأَثَارُوا۟ ٱلْأَرْضَ وَعَمَرُوهَآ أَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوهَا وَجَآءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ ۖ فَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Artinya: Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.
- Surat Luqman Ayat 31
أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱلْفُلْكَ تَجْرِى فِى ٱلْبَحْرِ بِنِعْمَتِ ٱللَّهِ لِيُرِيَكُم مِّنْ ءَايَٰتِهِۦٓ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
Artinya: Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.
- Surat An-Naml Ayat 69
قُلْ سِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُجْرِمِينَ
Artinya: Katakanlah, “Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa.
- Surat Yusuf Ayat 109
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِم مِّنْ أَهْلِ ٱلْقُرَىٰٓ ۗ أَفَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۗ وَلَدَارُ ٱلْءَاخِرَةِ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ ٱتَّقَوْا۟ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Artinya: Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya diantara penduduk negeri. Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul) dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memikirkannya?
- Surat Muhammad Ayat 10
۞ أَفَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَيَنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ دَمَّرَ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ ۖ وَلِلْكَٰفِرِينَ أَمْثَٰلُهَا
Artinya: Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu.
- Surat Ar-Rahman Ayat 33
يَٰمَعْشَرَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ إِنِ ٱسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا۟ مِنْ أَقْطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ فَٱنفُذُوا۟ ۚ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَٰنٍ
Artinya: Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.
- Surat Ali ‘Imran Ayat 137
قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ
Artinya: Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
Manfaat Menjelajahi Bumi
Menjelajahi bumi merupakan aktivitas yang memiliki berbagai manfaat, salah satunya adalah dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam proses tersebut, seseorang akan dihadapkan pada banyak hal yang bisa dieksplorasi, seperti mempelajari ilmu pengetahuan baru dan menyaksikan secara langsung kebesaran alam semesta yang merupakan ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan demikian, menjelajah tidak hanya memberikan pengalaman yang menyenangkan tetapi juga menguatkan rasa syukur dan keyakinan terhadap kebesaran Sang Pencipta.
Sebagaimana disebutkan dalam buku Traveling Asyik Ibadah Jalan Terus: Panduan Ibadah Khusus Saat Melakukan Safar karya Muhammad Muhlisin, manusia secara fitrah memang diciptakan dengan kecenderungan untuk menyukai hal-hal baru. Bagi orang dewasa, kecenderungan ini bisa terlihat dalam berbagai bentuk, seperti rasa ingin tahu yang tinggi, keinginan untuk mencoba sesuatu yang berbeda, berkunjung ke tempat-tempat baru, atau bahkan melakukan perjalanan dan petualangan ke daerah-daerah yang belum pernah dikunjungi sebelumnya.
Islam sebagai agama yang sempurna tidak melarang umatnya untuk menjelajahi berbagai tempat atau mencari pengalaman baru, selama aktivitas tersebut memberikan manfaat yang jelas dan maslahat yang baik. Bahkan, menjelajah bumi dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan melalui proses tadabur alam. Dengan merenungi keindahan, keagungan, dan kesempurnaan ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, hati akan lebih terbuka untuk memahami kebesaran-Nya dan menambah kecintaan kepada-Nya.
Sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Sa’id al-Khudri, menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak ada seorang muslim yang berangkat dalam suatu urusan kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mencatat baginya sejumlah pahala sebanyak langkah yang ia tempuh, dan akan dihapuskan darinya sejumlah dosa sebanyak langkah yang ia tempuh, selama ia tidak menemukan apa-apa yang membatalkan (nilai pahala) itu. Dan Allah adalah Pengampun dan Maha Penyayang.” (HR Muslim)