Saudi Luncurkan Ihram Daur Ulang, Langkah Nyata untuk Keberlanjutan

by | Mar 8, 2025 | Info

Arab Saudi memperkenalkan pakaian ihram hasil daur ulang sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan. Pakaian ihram ini dibuat dari kain bekas jemaah sebelumnya yang telah melalui proses daur ulang.

Dilansir oleh Saudi Gazette pada Selasa (11/3/2025), produk inovatif ini resmi diperkenalkan oleh Komisi Mode Saudi bekerja sama dengan Tadweem, perusahaan daur ulang di bawah Saudi Investment Recycling Company (SIRC), serta Perusahaan Pengembangan Kidana dan Grup SANKO.

Dalam acara Islamic Arts Biennale, inisiatif ini diumumkan sebagai langkah mendaur ulang pakaian ihram bekas menjadi produk baru berkualitas tinggi. Program ini sejalan dengan visi Saudi untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan, sebagaimana tertuang dalam Saudi Vision 2030.

Proses daur ulang pakaian ihram dilakukan melalui sistem daur ulang tekstil dengan siklus tertutup. Kain ihram dari musim haji sebelumnya dikumpulkan dari berbagai lokasi, terutama tenda-tenda di Mina, lalu disortir dan diproses menjadi kain baru.

Menurut Nawaf Alhaysuni, Direktur Eksekutif Tadweem, perusahaan ini berhasil mengumpulkan lima ton kain ihram pada musim haji lalu. Dari jumlah tersebut, 95 persen berhasil didaur ulang menjadi pakaian ihram baru, sementara sisanya digunakan untuk produk lain.

Untuk proses produksi, Tadweem bekerja sama dengan pabrik tekstil SANKO asal Turki yang bertugas mengolah kain bekas melalui metode kimia sehingga dapat digunakan kembali sebagai pakaian ihram bersih dan layak pakai.

Pakaian ihram hasil daur ulang kini sudah tersedia untuk dibeli secara online dan dapat ditemukan di beberapa toko di Mekkah, Madinah, serta Jeddah. Ke depannya, produk ini juga direncanakan akan dijual di bandara Jeddah dan Riyadh.

Seorang juru bicara dari Komisi Mode Saudi menegaskan bahwa proyek ini merupakan hasil dari proses panjang dan penelitian mendalam. “Kami berkomitmen untuk terus mengeksplorasi solusi inovatif bagi Saudi. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, tetapi juga memperkenalkan metode daur ulang canggih dalam industri tekstil ihram,” ujarnya.

Dari segi harga, ihram daur ulang dijual seharga SR98, lebih mahal dibandingkan ihram biasa yang berkisar antara SR50 hingga SR60. Perbedaan harga ini disebabkan oleh biaya produksi yang mengikuti standar daur ulang internasional.

Dalam jangka panjang, Tadweem berencana membangun fasilitas daur ulang di dalam negeri guna menekan biaya produksi dan mengurangi ketergantungan pada impor. Saat ini, sekitar 97 persen kain ihram yang digunakan di Arab Saudi berasal dari luar negeri. Dengan adanya fasilitas lokal, diharapkan proses pengumpulan, daur ulang, dan distribusi ihram dapat dilakukan secara mandiri di dalam negeri.

Salah satu tantangan utama dalam proyek ini adalah mengubah persepsi publik terhadap tekstil daur ulang. Untuk memastikan kepercayaan konsumen, Tadweem menyertakan kode QR pada kemasan produk yang mengarahkan pembeli ke video dokumentasi proses daur ulang, mulai dari pengumpulan, pembersihan, hingga produksi akhir.

“Kami ingin memberikan transparansi penuh mengenai proses produksi ihram daur ulang ini. Melalui video yang menunjukkan setiap tahapannya, kami memastikan bahwa produk ini memenuhi standar kebersihan dan kualitas yang setara dengan ihram baru,” jelas Alhaysuni.

Meski baru diluncurkan kurang dari tiga minggu lalu, respons pasar terhadap produk ini cukup positif. Tadweem dan Komisi Mode Saudi berharap program ini dapat membantu menciptakan musim haji yang lebih ramah lingkungan sekaligus meningkatkan praktik daur ulang tekstil di dalam negeri.

“Ini merupakan salah satu inisiatif keberlanjutan terbesar yang pernah kami lakukan. Jika proyek ini sukses, langkah berikutnya adalah membangun pabrik daur ulang di Arab Saudi agar proses produksi ihram daur ulang dapat sepenuhnya dilakukan secara lokal,” tambah Alhaysuni.