Arab Saudi menetapkan larangan bagi anak-anak untuk mengikuti ibadah haji pada 2025. Kebijakan ini diterapkan guna menjamin keselamatan, sehingga orang tua tidak diperbolehkan membawa anak-anak selama musim haji 1446 H.
Menurut Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, aturan ini bertujuan melindungi anak-anak dari risiko kepadatan yang selalu terjadi setiap tahunnya.
“Keputusan ini diambil untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan anak-anak serta mencegah mereka dari potensi bahaya selama pelaksanaan haji,” demikian pernyataan kementerian yang dikutip dari Gulf News, Jumat (14/2/2025).
Selain itu, kementerian menegaskan bahwa tahun ini, prioritas diberikan kepada calon jemaah yang belum pernah menunaikan haji. Mereka juga mengingatkan pentingnya persiapan sebelum keberangkatan, termasuk verifikasi informasi, penambahan pendamping, dan berbagai persyaratan lainnya.
Sementara itu, jemaah haji reguler asal Indonesia diwajibkan memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang aktif melalui BPJS Kesehatan. Kebijakan ini bertujuan memberikan perlindungan kesehatan yang menyeluruh bagi para jemaah.
“Oleh karena itu, jemaah reguler harus memastikan keaktifan kepesertaan BPJS Kesehatan mereka sebelum berangkat. Tujuannya adalah menjamin perlindungan kesehatan secara menyeluruh, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan ibadah, hingga kepulangan ke Tanah Air,” ujar Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri pada Ditjen PHU, Muhammad Zain, sebagaimana dilansir Kemenag RI.
Musim haji 2025 diperkirakan berlangsung pada 4 hingga 6 Juni, bergantung pada penampakan bulan. Dalam ajaran Islam, ibadah haji ke Makkah merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang mampu secara fisik dan finansial setidaknya sekali seumur hidup.
