Ada doa khusus yang bisa diucapkan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika kita menerima nikmat dalam bentuk rezeki. Dalam ajaran Islam, rezeki tidak hanya berupa harta, tetapi juga meliputi kesehatan, keberuntungan, dan berbagai nikmat lainnya.
Menurut buku “Rahasia agar Rezeki Selalu Mengejar Anda” karya Yusuf Dinar, istilah rezeki berasal dari bahasa Arab “razaka – yarzuqu – rizqan” yang berarti nasib, kekayaan, warisan, upah, atau karunia. Rezeki mencakup segala pemberian Allah Subhanahu wa Ta’ala yang bermanfaat, baik secara material maupun spiritual, di dunia maupun di akhirat.
Rezeki bisa berupa ketenangan, kedamaian, berkah umur, nikmat sehat, kemudahan dalam urusan, pekerjaan yang baik, pasangan yang saleh, anak yang saleh, teman yang baik, atau meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Semua itu merupakan bentuk rezeki.
Imam al-Ghazali, dalam pendapatnya yang dikutip dari sumber yang sama, menjelaskan bahwa rezeki terbagi menjadi dua jenis: rezeki lahiriyah dan rezeki batiniah. Rezeki lahiriyah adalah segala sesuatu yang dibutuhkan tubuh, seperti makanan, sedangkan rezeki batiniah mencakup pengetahuan dan pencerahan spiritual yang merupakan kebutuhan hati.
Setiap makhluk yang ada di alam semesta telah diatur rezekinya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surah Hud ayat 6,
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Artinya: Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
3 Doa saat Mendapatkan Rezeki
Merangkum buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki oleh KH. Sulaeman Bin Muhammad Bahri, berikut beberapa doa yang bisa dipanjatkan ketika mendapat rezeki.
- Doa Dimudahkan Rezeki
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِي رِزْقًا حَلَالاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلَا مَشَقَّةٍ وَلَأَضَيْرٍ وَلَا نَصَبِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
Arab latin: Alloohumma innii as-aluka an tarzuqonii rizqon halaalan waasi’an thoyyiban min ghoiri ta’abin wa laa masyaqqotin wa laa dhoirin wa laa nashobin innaka ‘alaa kulli syai-in qodiir.
Artinya: “Ya Allah, aku minta pada Engkau rezeki yang halal, luas, baik, tanpa kerepotan, kemelaratan, dan tanpa keberatan. Sesungguhnya Engkau kuasa atas segala sesuatu.”
- Doa Mendapat Rezeki Halal
اللهُمَّ يَا غَنِيٌّ يَا حَمِيدُ يَا مُبْدِءُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيمُ يَا وَدُوْدُ أَغْنى بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Arab latin: Allaahumma yaa ghaniyyu yaa hamiidu ya mubdi-u yaa mu’iid yaa rahiimu ya waduudu aghninii bihalalika ‘an haraamika wa bithaa’atika ‘an ma’shiyatika wa bifadlika anman siwaaka
Artinya: “Ya Allah, Duhai Zat yang Mahakaya, Zat yang Maha Terpuji, Zat yang Maha Memulai, Zat yang Maha Mengembalikan, Zat yang Maha Belas Kasih, berilah kekayaan kepadaku dengan rezeki yang halal, jauhkan dari rezeki yang haram, dan dengan ketaatan kepada-Mu, jauhkan dari tindak maksiat kepada-Mu dan dengan karunia-Mu jauhkanlah siapa saja yang selain Engkau.”
Baca Juga
- Doa Diluaskan Rezeki
اللَّهُمَّ إِلى أَسْفَلْكَ عَنْ تَرْزُقَنِي رِزْقاً حَلالاً وَاسِعاً طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَب وَلَا مَشَقَّةٍ وَلَا ضَيْرٍ وَلَا نَصَبٍ إِنَّكَ عَلَى كُلِّشَيْءٍ قَدِيرٌ
Arab latin: Allaahumma innii as-aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi’an thayyiban min ghairi ta’abin wa laa masyaqqatin wa laa dhairin wa laa nashabin innaka ‘alaa kulli syaiin qadiirun.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu rezeki yang halal, luas, baik, tanpa payah, sulit, membahayakan dan meletihkan dalam memperolehnya. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”
Ketetapan Rezeki Diatur Allah Subhanahu wa Ta’ala
Nasib setiap makhluk telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak ada kejadian yang terjadi secara kebetulan, melainkan semua telah tercatat dan ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Lauh Mahfudz.
Dalam buku Amalan-amalan Pembuka Pintu Rezeki yang ditulis Nasrudin dan Husnul Akib dijelaskan ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan makhluk-Nya, maka telah ditetapkan pula untuknya rezeki. Tidak ada satupun makhluk di dunia yang diciptakan tanpa membawa rezekinya masing-masing.
Dalam Al-Qur’an surah Ar Ra’d ayat 26, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ٱللَّهُ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقْدِرُ ۚ وَفَرِحُوا۟ بِٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا فِى ٱلْءَاخِرَةِ إِلَّا مَتَٰعٌ
Artinya: Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).